Jakarta (ANTARA) - Sepuluh orang telah terpilih sebagai pemenang Kalpataru dalam acara Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis.

Beberapa di antara 10 pemenang tersebut memberikan pesan yang cukup inspiratif untuk generasi milenial.

"Marilah kita menjaga dan memelihara ciptaan Tuhan yang ada ini, baik di laut, di darat dan bahkan di udara," kata Lukas Awiman Barayap dari Kabupaten Manokwari di hadapan ratusan generasi milenial dalam acara Kalpataru Milenial di Jakarta.

Baca juga: Wapres JK serahkan Penghargaan Kalpataru 2019

Baca juga: 10 pejuang lingkungan terima Kalpataru


Dalam kesempatan itu, Lukas juga berpesan agar generasi milenial menjaga laut sehingga dapat terus mengeluarkan hasil yang baik dan hasilnya bisa dinikmati baik untuk anak-anak di masa kini maupun cucu-cucu di masa depan.

Selain Lukas, Sucipto yang merupakan pemenang dari Kabupaten Lumajang,  juga turut menyampaikan pesannya untuk generasi milenial.

Dia berpesan agar milenial menjaga kelestarian hutan demi keberlangsungan generasi yang akan datang.

Ia juga berharap mereka menjaga sungai yang memiliki potensi energi untuk menghasilkan listrik.

"Manfaatkan air walaupun setetes. Jangan biarkan mengalir sia-sia ke laut," katanya.

Sementara itu, meski memiliki kemampuan terbatas untuk dapat berbicara, Nurbit yang berasal dari Kabupaten Bulungan juga turut menyampaikan harapannya pada milenial.

Dia berharap generasi milenial turut menjaga hutan dan lingkungan dengan terus menanam demi keberlangsungan generasi mendatang.

Baca juga: Buah manis dari 30 tahun kesetiaan menjaga hutan

Tak kalah inspiratif, salah satu pemenang Kalpataru yang berasal dari generasi milenial, M. Hanif Wicaksono, juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat luar biasa sehingga pemerintah pun tidak sanggup untuk mengelolanya.

Karena itu, dia meminta kepada sesama milenial untuk menyelamatkan kekayaan yang sebenarnya dimiliki negara ini.

"Karena teman-teman semua merupakan harapan baru, generasi-generasi baru yang peka, sehingga diharapkan bisa menyelamatkan kekayaan negara kita yang sebenarnya," kata pria asal Kabupaten Balangan tersebut.

Baca juga: Presiden minta ada terobosan pengelolaan hutan

Pewarta: Katriana
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019