Jenewa (ANTARA) - Ketua Pengawal Revolusi Iran (IRGC), Rabu, mengatakan musuh khawatir tentang kemungkinan perang dan sebaliknya memusatkan perhatian pada konflik ekonomi, menurut Kantor Berita Fars.

Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran meningkat sejak Trump menarik Washington dari perjanjian nuklir 2015 tahun lalu dan melarang semua penjualan internasional minyak Iran.

Pada Juni, Amerika Serikat hampir mengebom Iran. Presiden Donald Trump membatalkan serangan udara balasan pada menit-menit terakhir sebelum peluncuran. Trump mengaku bahwa serangan tersebut, yang untuk membalas Iran karena telah menembak jatuh drone (pesawat nirawak) milik AS, akan memakan lebih banyak korban.

."Di sektor militer kami telah benar-benar menutup jalur musuh," tegas Mayor Jenderal Hossein Salami.

"Dalam situasi saat ini, musuh yang khawatir soal meletusnya perang dan kekhawatiran ini terlihat dalam perangai taktik dan fisik mereka ... Di titik kritis saat ini, perang ekonomi menjadi sektor utama bagi musuh untuk melawan kami," kata dia.

Sumber: Reuters

Baca juga: Presiden: Iran tidak ingin berperang dengan AS

Baca juga: Harga minyak di perdagangan Asia naik dipicu ketegangan AS-Iran

 

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019