Surabaya (ANTARA) - Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana meminta seluruh warga Kota Pahlawan, Jawa Timur ikut mendoakan kesembuhan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang kini menjalani perawatan intensif di ICU Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD dr. Soetomo akibat penyakit asma dan maag yang dideritanya.

"Saya atas nama wakil wali kota dan keluarga besar PDI Perjuangan memohon warga Surabaya mendoakan Bu Risma agar cepat sembuh dan kembali bekerja seperti biasanya," kata Whisnu Sakti Buana kepada ANTARA di Surabaya, Rabu.

Baca juga: Tim dokter sebut Wali Kota Surabaya terkena asma dan maag
Baca juga: Putra Wali Kota Risma minta warga Surabaya doakan ibunya

Menurut Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Surabaya ini, kondisi terakhir Wali Kota Risma sudah stabil dan membaik. Meski demikian, lanjut dia, Wali Kota Risma masih butuh banyak waktu untuk istirahat.

"Tadi banyak pengunjung di RSUD Soetomo. Tapi oleh dokter setempat tidak diperbolehkan. Saat ini masih diisolasi agar Bu Risma bisa istirahat," ujarnya.

Saat ditanya mengenai kinerja di Pemerintah Kota Surabaya saat Risma sakit, Whisnu mengatakan semua masih berjalan seperti biasa. "Pemerintahan tidak ada masalah. Termasuk juga tugas-tugas wali kota juga tidak ada masalah," katanya.

Kepala Humas RSUD dr Soetomo Surabaya, dr. Pesta Parulian mengatakan kondisi Wali Kota Risma saat ini sudah lebih baik, lebih stabil dan tidak segawat atau tidak seberat yang saat di RSUD Soewandhie.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mewakili manajemen RSUD dr.Soetomo memohon kepada pengunjung, simpatisan atau kepada seluruh warga Surabaya untuk ikut mendoakan kesembuhan Wali Kota Risma.

"Meskipun belum bisa secara langsung melihat atau menjenguk ibu, namun demi kesehatan ibu, kami sangat mengharapkan pengertiannya. Kita mungkin batasi kunjungan karena saat ini ibu kita rawat intensif," katanya.

Baca juga: 15 dokter spesialis RSUD Soetomo tangani Risma
Baca juga: Dokter minta Wali Kota Surabaya dijauhkan dari interaksi

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019