Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M. Taufik menilai bahwa pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT) untuk jalur Velodrome - Kelapa Gading merupakan proyek gagal waktu, gagal fungsi dan gagal efisiensi dana pembangunannya.

"Proyek LRT Kelapa Gading - Velodrome menurut saya proyek gagal, pertama gagal waktu (penyelesaiannya) dulu ramainya karena untuk mengangkut atlet dan penonton Asian Games," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa.

Menurutnya pembangunan LRT tersebut sama sekali tidak mengurangi kemacetan dan tidak efisiensi anggaran, dimana nilainya pembangunannya untuk satu kilometer menelan dana sebesar Rp1,1 triliun.

"Saya kira nggak ada dimana - mana itu dimana - mana untuk bangun satu kilometer sebesar Rp1,1 triliun. jadi Rp5,8 triliun untuk (pembangunan) 5,2 kilometer," kata Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta.

Dia meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk melaporkan proyek LRT yang dianggapnya gagal tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Harusnya dilaporkan dong, karena itu uang masyarakat, uang rakyat. Saya yakin itu jadi mainan anak - anak kayak di Taman Mini," katanya.

Taufik mengatakan uji publik yang dilakukan sepi peminatnya dan dia meyakini yang banyak naik nantinya hanya anak kecil untuk mainan.

"Makanya harus dilaporkan ke KPK itu proyek gagal, itu uang besar Rp5,8 triliun bukan main- main. Saya khawatir itu izin belum keluar mungkin AMDALnya belum keluar," katanya.

Baca juga: PT LRT Jakarta pastikan fasilitas layanan ramah penyandang disabilitas

Baca juga: Sejumlah warga keluar rumah untuk menjajal LRT

Baca juga: Pembangunan LRT, lalu lintas Jalan Setia Budi Tengah dialihkan

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019