Badung (ANTARA) - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata, Dalung di Kabupaten Badung, Bali, mengikuti ujian kenaikan kelas (UKK) dengan aplikasi berbasis android "App Quiz" menggunakan gawai yang dimiliki masing-masing siswa.

"Ini pertama kalinya kami menggelar ujian menggunakan aplikasi android. Yang pasti ini merupakan bentuk kesiapan kami SMK Pariwisata Dalung dalam menghadapi era revolusi industri 4.0," kata Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Pariwisata Bali Dwipa, I Putu Gede Panca Wasidipa, di Mangupura, Kamis.

Sebelum mengikuti ujian, para siswa diwajibkan untuk mengunduh dan menginstal aplikasi itu melalui Play Store. Kemudian mereka login menggunakan user id dan kata kunci yang telah dilakukan.

Panca Wasidipa menjelaskan, selain untk mempersiapkan siswa di era digital, ujian dengan menggunakan aplikasi itu juga merupakan salah satu upaya sekolah itu untuk menjaga lingkungan dengan pengurangan penggunaan kertas.

"Selain itu, ujian dengan menggunakan aplikasi "App Quiz" ini secara nilai ekonomis juga jauh lebih murah dan efisen dibandingkan jika menggelar ujian dengan menggunakan kertas," katanya.

Ia menambahkan, ujian berbasis aplikasi android tersebut juga dinilai sangat efektif dalam pengawasan siswa saat ujian, khususnya untuk mencegah siswa menyontek.

"Sistem akan secara otomatis mengacak setiap soal dan pilihan jawabannya. Setiap soal juga diberikan batasan waktu agar siswa tidak menyontek dengan bertanya ke temannya atau mencari jawaban di internet dan tetap fokus menjawab soal masing-masing sebelum waktu yang telah ditetapkan habis," ujar Panca.

Ni Putu Sri Rasmini, seorang guru pengajar mata pelajaran bahasa Jepang di sekolah tersebut mengaku, dirinya sangat mendukung penggunaan aplikasi "App Quiz dalam ujian kenaikan kelas itu.

"Dengan aplikasi ini kami para guru menjadi lebih mudah dalam mengawasi siswa dan memberikan nilai karena nilai akan otomatis muncul tanpa perlu dikoreksi manual," katanya. '

'Namun, kesulitan saya sebagai guru mata pelajaran bahasa Jepang adalah ada beberapa huruf dalam aksara Jepang yang masih belum didukung dengan aplikasi ini sehingga saya harus melakukan scanning soal terlebih dahulu sebelum mengunggah gambar hasil memindai soal tersebut ke sistem aplikasi," tambahnya.

Sementara itu, Putri Cahyani, siswa kelas 10 jurusan Akomodasi Perhotelan di sekolah itu mengaku, sebenarnya dirinya kaget dan cukup takut dalam mengerjakan soal ujian menggunakan aplikasi berbasis android.

"Sebenarnya dengan menggunakan aplikasi ini cukup seru dan saya merasa lebih tertantang dalam mengerjakan soal. Tapi karena baru pertama ini saya jadi takut kalau sistemnya tiba-tiba bermasalah. Kalau boleh memilih saya sebenarnya lebih memilih ujian dengan menggunakan kertas. Namun, penggunaan ujian menggunakan "App Quiz" ini juga harus mulai dilakukan karena sekarang zamannya sudah canggih," ujarnya.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019