Jakarta (ANTARA) - Partai Demokrat mendukung rekomendasi yang dihasilkan sejumlah ulama dalam Multaqo Ulama, Habaib, dan Cendekiawan Muslim untuk Kemaslahatan Umat yang menempatkan dan menyatakan Pancasila adalah dasar negara dan mengajak bersilaturahmi.

"Saya sebagai kader Demokrat sepakat dan setuju dengan hasil Multaqo Ulama yang menempatkan dan menyatakan bahwa Pancasila adalah dasar negara dan mengajak silaturahmi," kata Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, di Jakarta, Selasa.

Menurut Ferdinand, Pancasila memang mutlak hukumnya menjadi satu-satunya ideologi bagi bangsa ini, tidak boleh diganti, dan tidak boleh ditukar karena itu adalah warisan dari berdiri Republik Indonesia.

Dia menilai kalau Pancasila diganti, tentu Indonesia akan bermasalah berantakan bercerai berai dan bubar, maka Pancasila harus dipertahankan menjadi satu satunya ideologi bangsa.

"Jadi, kalau Pancasila diganti tentu Indonesia akan bermasalah berantakan bercerai berai,dan bubar, maka Pancasila harus dipertahankan menjadi satu satunya ideologi bangsa," ujarnya pula.

Ferdinand yang merupakan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga itu mengatakan seruan Multaqo Ulama agar silaturahmi selama Ramadan adalah seruan yang baik, dan insan anak bangsa dari dulu diajarkan untuk menjadikan silaturahmi sebagai bagian dari kehidupan.

Menurut dia, Partai Demokrat tentunya selalu mendukung untuk sesuatu yang baik demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Multaqo Ulama diinisiasi tokoh-tokoh ulama besar, seperti KH Maemun Zubair, Maulana Habib Lutfi bin Yahya dan Abuya Muhtadi.

Multaqo Ulama merekomendasikan delapan poin, antara lain menegaskan kembali kesepakatan pendiri bangsa dan alim ulama terkemuka bahwa bentuk bangunan yang sejalan dengan Islam di bumi Indonesia adalah NKRI adalah bentuk negara yang sesuai dengan Islam yang rahmatan lil alamin di indonesia, dan Pancasila adalah dasar negara dan falsafah bangsa.

Selain itu, mengimbau umat Islam untuk bersama-sama mewujudkan stabilitas keamanan dan situasi kondusif, mengedepankan persamaan sebagai umat manusia yang saling bersaudara satu sama lain.

Kemudian, ulama mengajak seluruh umat Islam untuk menghindari dan menangkal aksi provokasi dan kekerasan dari pihak yang tidak bertanggung jawab selama dan setelah bulan suci Ramadan, selain mengganggu, dapat juga menghilangkan pahala puasa di bulan Ramadan.

Multaqo juga mengajak umat Islam untuk senantiasa menaati tata peraturan dan perundangan yang berlaku di seluruh wilayah NKRI sebagai pengejewantahan yang konstruktif dan penuh rasa hormat kepada pemerintah yang sah.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019