Banda Aceh (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh mengoptimalkan bantuan pangan akibat gempuran Israel di jalur Gaza Palestina, beberapa hari menjelang masuknya bulan suci Ramadhan.

"Kami melihat permasalahan ini, bukan lagi masalah yang ringan. Sudah berlangsung setiap tahun dengan eskalasi semakin meningkat, dan bantuan yang kami berikan salah satunya pangan," kata Kepala ACT Cabang Aceh, Husaini Ismail di Banda Aceh, Rabu.

ACT pusat, lanjutnya, telah menginstruksikan kepada relawan, dan mitra-mitra yang berada di Gaza segera mendistribusikan kesediaan paket pangan dan bantuan lainnya. Di antaranya pihaknya akan mengirimkan paket pangan Indonesia Humanitarian Centre (IHC) bagi lebih dari 5.000 keluarga di bulan Ramadhan, 500 porsi makanan siap saji untuk sahur dan berbuka, dan 1,6 juta liter air bersih yang didistribusikan di seluruh Jalur Gaza.

Program-program tersebut merupakan bagian dari persiapan menghadapi krisis pangan, dan tentunya menjadi sebuah respon cepat ACT terhadap duka bangsa Palestina di tengah perayaan bulan suci umat Muslim.

Menjelang Ramadan tahun ini, Palestina berduka akibat serangan udara Israel melintasi perbatasan Gaza. Serangan udara itu, telah meledak di 60 wilayah target sasaran pada Sabtu (4/5) malam. Selain memakan korban jiwa, meluluhlantakkan sekitar 200 bangunan di sepanjang Jalur Gaza.

"Begitu juga dengan 'water tank' milik ACT, dan dapur umum untuk berbuka puasa maupun sahur bagi bangsa di Palestina akan terus siaga," ujarnya.

Selain itu, lanjut Husaini, sebagai rangkaian program Ramadhan, saat ini sudah terdapat 25 orang syekh Palestina bersama tim ACT pergi ke masjid-masjid dan komunitas untuk menyampaikan secara langsung kondisi Palestina, dan mengajak sahabat dermawan turut andil dalam usaha perjuangan ini.

Bagi masyarakat yang ingin berdonasi untuk Palestina dapat melalui rekening BNI Syariah 66 00011 008, Bank Syariah Mandiri 7089 7860 23, dan Bank Aceh Syariah 010 0193 000 9205 atas nama Aksi Cepat Tanggap.

"ACT berkomitmen untuk terus mengirimkan bantuan, memastikan mereka melewati fase Ramadan hingga Idul Fitri nanti dapat khusyuk beribadah," terang Husaini.

Prof Farid Wajdi, Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh mengatakan, ada tiga yang perlu dilakukan demi meringankan penderitaan rakyat Palestina. Pernyataan ini disampaikan ketika menggelar konferensi pers dan buka puasa bersama di Bin Hamid Café & Bistro, Lampineung, Banda Aceh (7/5).

"Pertama, mendukung Palestina melalui media sosial dengan mengajak masyarakat mengutuk Israel karena dasar agama atau dari sisi kemanusiaan. Rakyat Palestina pemilik sah Palestina, tetapi sekarang mereka dirampok dengan sadis," katanya.

Ia melanjutkan, lalu perlu adanya dorongan kepada lembaga internasional, seperti Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk menekan Israel yang seyogianya Negara-negara Islam berpartisipasi mendukung tindakan itu.

"Terakhir memberikan bantuan sosial tanpa terputus. Bantuan itu, dapat dikumpulkan melalui penggalangan donasi di tempat keramaian," tutur Farid.

Seluruh pihak yang hadir di acara itu, seperti perwakilan Badko HMI Aceh, Rabithah Thaliban Aceh, BKMT Aceh, ISAD, Bakomubin Aceh, DPP ISKADA, Aceh dan lain sebagainya sepakat bahwa seluruh masyarakat diharapkan berpartisipasi aktif mendukung kemerdekaan Palestina. Pihak-pihak turut menyampaikan kesediaannya membantu ACT menjalankan program kemanusiaan untuk Palestina.

Baca juga: ACT kirim 1000 ton logistik pascaserangan udara ke Gaza

Baca juga: ACT datangkan Melly Goeslaw di Konser Peduli Palestina

 

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019