Kampala, Uganda (ANTARA) - Sedikitnya 20 orang telah tewas di Kabupaten Buyende, Uganda Timur, setelah rumah mereka rusak akibat hujan lebat yang disertai badai, kata beberapa pejabat.

"Tiga sub-wilayah di Kabupaten Buyende semalam diguyur hujan lebat dan badai kuat, yang menghancurkan lebih dari 200 rumah. Lebih dari 20 orang meninggal setelah diterjang puing rumah yang hancur," kata William Kiza, pemimpin Kabupaten Buyende, kepada Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam.

Ia mengatakan hujan lebat mengguyur setelah kemarau panjang, yang mengakibatkan tanaman pangan kering.

Steven Wagumale, Kepala Kidera, satu dari sub-wilayah yang diguyur hujan lebat, mengatakan, "Hujan lebat mulai mengguyur pada pukul 20.00 waktu setempat (00.00 WIB) dan berlangsung selama tiga jam. Saat hujan berhenti, suara tangisan dan ratapan terdengar di desa tersebut."

Ia mengatakan lebih dari 200 orang juga cedera akibat banyak peristiwa yang berkaitan dengan hujan.

"Kami memohon pemerintah agar membantu kami dengan tempat berteduh dan makanan. Rumah kami dan tanaman pangan kami telah hancur dan kami sangat memerlukan bantuan," kata Gregory Wanyama, seorang warga di daerah itu yang rumahnya hancur.

Pegiat lingkungan hidup di Uganda telah sering memperingatkan rakyat Uganda agar mereka tidak menebang pohon untuk membuat arang, dan mengatakan itu akan mendatangkan angin kencang serta hujan es selama musim hujan.

Sumber: Anadolu Ageny
Baca juga: Petir tewaskan tiga murid, lukai 73 orang di Uganda
​​​​​​​
Baca juga: 22 tewas, 7 hilang akibat hujan badai di Tiongkok
​​​​​​​

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019