Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Filipina menjajaki kerjasama patroli bersama keamanan perbatasan dalam kerangka program kerja sama Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina - East ASEAN Growth Area atau kawasan pertumbuhan timur Asean (BIMP-EAGA) guna mendukung keberhasilan kerja sama perekonomian. Hal tersebut dikemukakan oleh utusan khusus Filipina untuk BIMP-EAGA, Jenderal Efren Abu, di Kantor Presiden di Jakarta, Senin petang, usai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Keamanan sangatlah penting bagi para investor dari Indonesia dan Filipina. Oleh karena itu, keamanan akan menjadi fokus dari BIMP-EAGA," kata Efren Abu . Ia mencontohkan, dampak yang akan dialami perekonomian kedua negara jika misal ada satu kapal barang dibajak teroris di perairan kedua negara. Disebutkannya pula bahwa Indonesia dan Filipina berbagai perbatasan laut yang cukup panjang. Sementara itu, utusan Indonesia untuk BIMP-EAGA, Da`i Bachtiar, menjelaskan bahwa pertemuan yang berlangsung lebih kurang satu jam itu membahas antara lain mengenai kerja sama energi, kehutanan, ekonomi, pariwisata, transportasi serta keamanan. "Dalam konteks kerja sama di bidang ekonomi, tentu harus diikuti dengan upaya-upaya pemeliharaan keamanan di masing-masing daerah, karena tidak mungkin kita ingin menumbuhkan ekonomi tanpa kerjasama di bidang keamanannya," kata mantan Kepala Kepolisian RI (Kapolri) itu. Sementara itu, Juru Bicara Kepresiden, Dino Patti Djalal, mengatakan bahwa kedatangan Efren Abu untuk membahas mengenai perkembangan BIMP EAGA. "Presiden juga menyampaikan apresiasi kemajuan BIMP-EAGA dan juga mengapresiasikan peran Da`i Bachtiar sebagai utusan khusus dari Indonesia untuk BIMP-EAGA," kata Dino. Dalam pertemuan tersebut, Efren Abu didampingi oleh Dubes Filipina untuk Indonesia, Vidal Erfe Querol, Ketua Asia International Finance, Florencio F. Pademai, Jenderal Rodoldo Alvarado, Chamroon Lim, serta Jackie Wang. Sementara itu, Presiden Yudhoyono didampingi oleh Menko Perekonomian Boediono, Seskab Sudi Silalahi, serta Da`i Bachtiar. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007