Jakarta (ANTARA) - Tasya Kamila merasa kesal dengan anggapan jika seorang ibu tidak perlu sekolah tinggi, karena menurutnya seseorang memiliki kesempatan dan hak yang sama dalam meraih pendidikan setinggi-tingginya, meskipun nantinya memutuskan menjadi ibu rumah tangga.

"Itu sebuah insult sih, bukan cuma buat aku tapi juga perempuan in general," ujar Tasya sambil tersenyum sinis dalam diskusi bersama Quipper di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu.

Menurut mantan penyanyi cilik yang usia kehamilannya menginjak delapan bulan itu, perempuan perlu mempunyai latar belakang pendidikan yang baik karena kelak ia akan menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya.

"Memangnya ada yang salah dengan seorang ibu yang berpendidikan atau seseorang yang berpendidikan dan memutuskan menjadi seorang ibu rumah tangga?” Ujar pelantun "Libur Telah Tiba" itu.

Tasya berpendapat, perempuan mempunyai peran besar untuk membangun karakter dan pola pikir bagi kehidupan anaknya kelak.

"Ada pepatah yang menyebutkan, if you educate a man then you educate a person, but if you educate a woman then you educate entire generation,” kata perempuan usia 26 tahun itu.

Saat ini Tasya mengakui ingin fokus mengurus rumah tangga dan yayasan miliknya, Green Movement, yang bergerak di bidang lingkungan hidup sebelum nantinya menemukan waktu yang tepat untuk melanjutkan pendidikan S3.

Sebelumnya Tasya sempat dikomentari netizen karena setelah menikah ia memutuskan menjadi ibu rumah tangga. Padahal ia telah mengantongi gelar Master of Public Speaking dari Universitas Columbia pada 2018 lalu.
 


Baca juga: Lulusan S2 jadi ibu rumah tangga, Tasya Kamila dinyinyiri warganet

Baca juga: Cerita Tasya Kamila soal kehamilan pertama

Baca juga: Tasya Kamila bercita-cita jadi menteri di 2029

Pewarta: Peserta Susdape XIX/Kuntum Khaira Riswan
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019