Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi X DPR RI Mustafa Kamal menyatakan pemerintah perlu  lebih memperkuat sarana infrastruktur dalam rangka melesatkan kunjungan turis ke berbagai lokasi pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Terkait masalah infrastruktur yang ada, memang mulai dari bandara di Kupang maupun bandara yang ada di kabupaten atau kota harus dibuat layak untuk jenis pesawat terbang yang memiliki kapasitas besar," kata Mustafa Kamal dalam keterangan tertulis, Rabu.

Mustafa menyebutkan hal itu saat mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI dengan Pemerintah Provinsi NTT, di Kupang, 26 Maret 2019.

Menurut dia, pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur sudah mendunia, terutama dengan adanya satwa komodo yang tersebar di Taman Nasional (TN) Komodo, yang hanya ada satu-satunya di seluruh dunia, sehingga mempunyai nilai yang sangat tinggi.

Politisi PKS itu juga mengutarakan harapannya agar fasilitas sarana dan prasarana pendukung lainnya dapat lebih ditingkatkan agar wisatawan yang datang juga bisa merasa nyaman untuk berwisata dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Mustafa mengapresiasi komitmen yang dilakukan Pemprov NTT dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang pariwisata, yakni dengan pertukaran dan pengiriman pelajar.

Sebagaimana diwartakan, Kementerian Pariwisata mendukung upaya pengembangan UKM yang bergerak di sektor pariwisata khususnya di Labuan Bajo, NTT, salah satunya melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, mengapresiasi program KUR pariwisata sebagai instrumen perkuatan modal bagi para pelaku usaha mikro dan kecil di bidang pariwisata.

"Dengan KUR, para pengusaha kecil dan menengah yang bergerak di bidang pariwisata, kami harapkan bisa naik kelas sehingga kegiatan pariwisata dapat menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat," kata Arief Yahya.

Kredit dengan suku bunga 7 persen pertahun itu diharapkannya mampu meningkatkan skala usaha dan menjadi solusi masalah pembiayaan bagi UKM pariwisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai salah satu destinasi pariwisata prioritas.

Kemenpar pun turut serta untuk terus menyosialisasikan KUR pariwisata agar para pelaku UKM dapat memanfaatkannya secara optimal.

"KUR harus terus digaungkan sehingga para pelaku usaha kecil dan menengah di daerah mengetahui cara mengaksesnya, serta manfaat dari program tersebut. Dengan memanfaatkan KUR, bila dilakukan secara optimal maka akan menjadi terobosan baru di bidang pariwisata," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Para pelaku usaha di bidang pariwisata dapat mengakses program KUR skema khusus yakni KUR Pariwisata sejak akhir tahun lalu.

Sampai sekarang sudah ada 44 jenis usaha pariwisata yang bisa mendapatkan KUR. Sebagai sektor unggulan, sampai saat ini terdapat sekitar 8 juta-9 juta pelaku UMKM di bidang pariwisata.

Baca juga: Kemenpar gencar promosikan pariwisata NTT
Baca juga: Tingkatkan pariwisata, Pemprov NTT siapkan bus wisata ke Bendungan Raknamo

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019