Total rumah yang terdampak angin kencang sebanyak 67 rumah dengan kerusakan kategori berat hingga ringan
Probolinggo (ANTARA) - Puluhan rumah yang berada di dua desa, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur mengalami kerusakan berat hingga ringan akibat diterjang angin kencang yang disertai hujan deras di wilayah setempat pada Sabtu.

"Ada dua desa di Kecamatan Wonomerto yang diterjang angin kencang yakni Desa Pohsangit Lor dan Desa Kareng Kidul," kata anggota Pusat Pengendali Operasional (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo Ismail di Probolinggo, Sabtu malam.

Menurutnya total rumah yang terdampak angin kencang sebanyak 67 rumah dengan kerusakan kategori berat hingga ringan, sehingga pihak tim reaksi cepat (TRC) Penanggulangan Bencana BPBD Jember langsung mendatangi lokasi bencana, setelah mendapatkan informasi dari masyarakat.

"Jumlah rumah rusak di Desa Pohsangit Lor sebanyak 57 rumah dengan rincian empat rumah rusak sedang dan 53 rumah mengalami kerusakan ringan, sedangkan di Desa Kareng Kidul tercatat sebanyak 10 rumah yang rusak dengan rincian dua rumah rusak berat, dua rumah rusak sedang, dan enam rumah rusak ringan," katanya.

Selain rumah rusak, lanjut dia, banyak pohon yang tumbang di sejumlah ruas jalan, sehingga pihak TRC-PB BPBD Probolinggo melakukan pembersihan material pohon tumbang yang mengganggu pengguna jalan dan pohon tumbang juga menimpa atap rumah Hamid dan mushalanya.

"BPBD Kabupaten Probolinggo bersama Dinas Sosial, Forkopimka Wonomerto, TKSK dan pendamping akan mengadakan bakti sosial Minggu (24/3) untuk membantu rumah warga yang terdampak angin kencang," katanya.

Ismail mengatakan pihak Tagana Dinas Sosial juga memasang empat terpal untuk warga yang rumahnya porak-poranda akibat diterjang angin kencang, sehingga diharapkan warga bisa menggunakan tenda tersebut untuk istirahat sementara.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana angin kencang di Desa Pohsangit Lor dan Kareng Kidul, namun masyarakat kami imbau tetap wasspada terhadap cuaca ekstrem ini," ujarnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019