Pontianak (ANTARA) - Tim Supervisi Operasi Mantap Brata (OMB) Mabes Polri melakukan kunjungan kerja ke Mapolres Singkawang, Kalimantan Barat dalam rangka Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata Tahun 2019 di wilayah Singkawang, Bengkayang, dan Sambas (Singbebas)

Kunjungan Tim Supervisi Mabes Polri yang diketuai Brigjen Syaiful Zachri itu dipusatkan di Aula Mapolres Singkawang dan dihadiri Kapolres Bengkayang, Kapolres Sambas, KPU dan Bawaslu Singkawang.

Tim Supervisi Operasi Mantap Brata Mabes Polri Kombes Chairul mengatakan, tujuan pihaknya ke Kota Singkawang untuk melihat kesiapan satuan wilayah (satwil) dalam menghadapi Pemilu 2019.

"Kemarin kami juga sudah mendatangi Mapolda Kalbar, untuk sementara hasil dari supervisi sudah cukup baik," katanya, di Singkawang, Rabu.

Menurutnya, Polri harus siap melakukan pengamanan dari semua tahapan pemilu untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.

Setelah melakukan analisa dan evaluasi di Mapolres Singkawang, tim bergerak ke Kantor KPU Singkawang. Di KPU, tim menemukan ada beberapa distribusi logistik seperti surat suara yang mengalami kendala seperti kurang dan rusak.

"Tentu ini akan menjadi sebuah catatan untuk segera ditindaklanjuti KPU, jangan sampai mendekati hari H Pemilu 2019, Singkawang masih kekurangan surat suara," ujarnya lagi.

Kapolres Singkawang AKBP Raymond M Masengi mengatakan, kedatangan tim supervisi ke Singkawang merupakan perintah dari Kapolri.

"Setiap daerah di seluruh Indonesia didatangi oleh tim untuk mengecek kesiapan masing-masing polres dalam menghadapi Pemilu 2019," katanya pula.

Tim juga memberikan masukan, petunjuk bahkan koreksi kepada jajarannya, sehingga pelaksanaan kegiatan pengamanan kelak bisa berjalan dengan lebih baik lagi.

"Ini sudah kita laksanakan, semoga pada saat pelaksanaan pengamanan mulai dari kampanye, masa tenang, pemungutan sampai perhitungan suara bisa berjalan dengan baik," ujarnya pula.

Raymond menambahkan, pada hari H pemilu pihaknya akan menerjunkan sebanyak dua per tiga kekuatan ditambah BKO dari Polda Kalbar sebanyak 100 personel.

"Untuk pengamanan di TPS, akan kita alokasikan semua personel Polres Singkawang. Sedangkan BKO personel dari TNI ada yang standby dan on hand dengan melakukan kegiatan sistem zona," katanya lagi.

Kemudian pada tahap perhitungan suara, Polres Singkawang akan membagi anggota pada masing-masing kecamatan dan tingkat kota. "Intinya pengamanan akan dikerahkan sampai dengan tahapan selesai perhitungan," ujarnya lagi.

Ketua KPU Singkawang Riko mengatakan, tim supervisi Mabes Polri juga menyempatkan untuk meninjau kondisi KPU Singkawang termasuk surat suara dan logistik lainnya.

"Kami jelaskan bahwa surat suara di Singkawang ini adalah sebanyak jumlah DPT ditambah 2 persen dikalikan 5 jenis surat suara. Dengan kondisi hasil pelipatan dan sortir masih ditemukan surat suara yang rusak secara fisik baik yang berat maupun ringan," katanya lagi.

Namun, untuk surat suara yang rusak ringan masih dikonsultasikan ke KPU provinsi, apakah ini termasuk kategori rusak yang harus dibuatkan berita acara untuk diganti oleh perusahaan atau sebaliknya.

Sedangkan untuk surat suara yang mengalami rusak berat sudah diamankan. Sampai saat ini, pihaknya pun baru selesai melakukan penghitungan atau rekapitulasi khusus surat suara yang rusak berat.

"Dari hasil sortir, kami menemukan ada surat suara yang dilipat dari perusahaan dan lipatan itu begitu kita buka langsung terpisah," ujarnya pula.

Untuk kategori yang lain (masih yang rusak berat), ada bercak noda tinta kondisinya mempengaruhi kotak suara, partai politik maupun caleg. "Karena noda tinta itu cukup besar dan jelas," ujarnya lagi.

Sedangkan untuk surat suara yang mengalami rusak ringan dan masih dikonsultasikan, ditemukan adanya sedikit noda tipis dari tinta yang mewarnai surat suara. "Jumlah pastinya belum kami dapatkan, karena masih dalam proses pemilahan mana yang masuk kategori rusak ringan dan berat," katanya lagi.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019