Jakarta (ANTARA) - KBRI Den Haag mengimbau seluruh WNI yang berdomisili di Belanda untuk senantiasa waspada dan selalu memantau perkembangan situasi keamanan di wilayah tempat tinggal atau kerja masing-masing, menyusul insiden penembakan di trem di Utrecht.

Dikutip dari laman resmi KBRI Den Haag, Senin, imbauan tersebut dirilis sehubungan dengan ancaman keamanan dan keselamatan terkait aksi penembakan yang terjadi di Utrecht pada pukul 10.45 pagi waktu setempat.

WNI di Belanda juga diimbau untuk menghindari kerumunan massa dan dan daerah-daerah yang menjadi konsentrasi kegiatan massa.

"Apabila tidak terdapat kepentingan, dimohon agar tidak meninggalkan rumah," demikian imbauan dari KBRI Den Haag.

WNI diharapkan tetap mematuhi hukum yang berlaku dan instruksi aparat keamanan setempat.

KBRI Den Haag menyediakan saluran telepon darurat di nomor +31 6 28860509 dan alamat surat elektronik bidkons@indonesia.nl untuk WNI yang ingin melaporkan sesuatu.

Insiden penembakan tersebut mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan beberapa orang terluka.

Kepolisian Belanda telah mengeluarkan foto terduga pelaku yang saat ini masih dalam pengejaran.

Terduga pelaku penembakan diidentifikasi sebagai Gokman Tanis (37), seorang pria kelahiran Turki. Masyarakat setempat diminta melaporkan jika mengetahui keberadaan pria itu.

Baca juga: Tidak ada WNI jadi korban penembakan Utrecht

Baca juga: Sejumlah orang terluka dalam penembakan di Utrecht


 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019