Palu (ANTARA) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, mempertajam upaya peningkatan mutu dan daya saing akademik pascagempa dan tsunami menerjang kampus tersebut, lewat rapat kerja tahunan, di Palu, Jumat.

"Kementerian Agama mulai fokus pada peningkatan mutu, itu terbukti lewat rapat kerja Kemenag yang berorientasi pada peningkatan mutu. IAIN Palu, telah menyusun kerangka kerja dan visi berorientasi mutu sejak tahun 2018," ucap Rektor IAIN Palu Prof Dr H Sagaf S Pettalongi, saat menyampaikan sambutan pada pembukaan raker.

Raker IAIN Palu tahun 2019 mengangkat tema 'semangat kebersamaan membangun dan meningkatkan mutu IAIN Palu'. Tema ini didasari oleh pemikiran bahwa IAIN Palu terdampak yang sangat parah saat gempa dan tsunami menghantam pada Jumat 28 September 2018.

IAIN Palu terdampak secara signifikan secara infrastruktur maupun non-infrastruktur. Hal ini kemudian memberikan pengaruh yang besar terhadap kegiatan akademik dan upaya peningkatan mutu dan daya saing akademik. Karena itu, gaung peningkatan mutu yang dikumandangkan oleh pimpinan IAIN Palu 'terganggu" dengan bencana tersebut.

Atas kondisi itu, maka perlu membangun kebersamaan dan penyusunan kembali kerangka kerja lewat desain program kerja pada raker tersebut, agar upaya peningkatan mutu dan daya saing yang dicita-citakan dapat tercapai.

Prof Sagaf Pettalongi mengemukakan, dari sisi pengembangan, IAIN Palu telah bersinergi dilihat dari kesamaan visi dua lembaga tersebut yang berorientasi pada peningkatan mutu dan daya saing.

Terkait hal itu, sebut dia, terdapat tiga poin penting yang harus di perhatikan. Pertama, pemaksimalan, penyebaran dan penanaman serta pengenalan moderasi Islam atau moderasi beragama. Kemudian, kebersamaan dan integrasi data.

"Tiga poin itu sangat penting dalam peran IAIN Palu sebagai perguruan tinggi di bawah Kementerian Agama. Artinya kegiatan akademik muara-nya pada tiga hal itu," sebut Wakil Ketua MUI Sulawesi Tengah itu.
Rapat kerja tahunan IAIN Palu tahun 2019, di Palu, Jumat. Rapat kerja IAIN Palu mengangkat tema semangat kebersamaan membangun dan meningkatkan mutu IAIN Palu tahun 2019. (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji)

Kemudian, tiga poin penting tersebut, dijabarkan dalam upaya peningkatan mutu IAIN Palu pascabencana lewat rapat kerja yang meliputi lima aspek.

Pakar Managemen Pendidikan itu mengemukakan, pertama upaya pencapaian predikat B dan A akreditasi program studi di semua fakultas yang ada di IAIN Palu.

"Akreditasi program studi masih menjadi arah utama di IAIN Palu. Jadi ini tolong di perhatikan, karena ini bagian dari bentuk akuntabilitas IAIN Palu baik secara manajerial dan kepada masyarakat, sekaligus sebagai bentuk peningkatan pelayanan IAIN Palu. Bagian perencanaan merencanakan percepatan dan peningkatan akreditasi prodi di lingkungan IAIN Palu," kata Sagaf Pettalongi.
Kedua, sebut dia, terkait manajemen penerimaan mahasiswa baru lewat SPAN, UM-PTKIN dan Mandiri/lokal yang harus menjadi fokus semua komponen civitas akademik IAIN Palu. Ketiga, peningkatan disiplin kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan IAIN Palu harus di genjot, dan mengacu pada ketentuan perundangan yang berlaku.

Keempat, pembinaan kemahasiswaan yang juga menjadi hal yang sangat penting utamanya mengenalkan dan menanamkan nilai moderasi Islam dan moderasi beragama untuk menciptakan intelektual Muslim yang moderat. Kelima, rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan gedung serta sarana prasarana penunjang kegiatan akademik pascabencana gempa dan tsunami.

Rapat kerja IAIN Palu bertujuan melakukan evaluasi pelaksanaan program kerja dan kebijakan tahun 2019, meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan, menetapkan skala prioritas pelaksanaan program tahun 2020, merumuskan rencana strategis tahun 2019 - 2024.

Baca juga: Mahasiswa IAIN Palu kuliah di kelas darurat pascatsunami

Baca juga: Dialokasikan Rp30 miliar untuk bangun rektorat IAIN pascatsunami

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019