Secara teknis, jika ada yang mengalami gangguan kesehatan, maka tim ESR Pusdalops siap meluncur tanpa membunyikan sirine dan berkoordinasi dengan pecalang (petugas pengamanan adat) setempat untuk penanganan pertama dan dapat diantar ke rumah sakit te
Denpasar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali akan menyiagakan tujuh tenaga emergency service respons (ESR) saat pelaksanaan Hari Suci Nyepi Saka 1941 pada 7 Maret 2019.

"BPBD Bali melalui UPTD Pengendalian Bencana Daerah atau lebih dikenal dengan nama Pusdalops, tidak pernah berhenti atau libur dalam melaksanakan tugas kemanusiaan," kata Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin, di Denpasar, Selasa.

Ia menjelaskan saat Nyepi dengan dukungan personel sebanyak tujuh tenaga ESR, yang terdiri atas tenaga medis (dokter dan perawat) bersama sopir dan menyiagakan empat unit ambulans, tim selalu siaga.

Selain tujuh tenaga yang memberikan layanan kegawatdaruratan, juga disiagakan lima tenaga operator "crisis center" yang siap menerima dan menindaklanjuti laporan masyarakat yang masuk.

"Secara teknis, jika ada yang mengalami gangguan kesehatan, maka tim ESR Pusdalops siap meluncur tanpa membunyikan sirine dan berkoordinasi dengan pecalang (petugas pengamanan adat) setempat untuk penanganan pertama dan dapat diantar ke rumah sakit terdekat," ujarnya.

Untuk mendukung pelaksanaan tugas personel BPBD Bali tersebut, mereka dapat menggunakan alat komunikasi radio HT (internal), termasuk layanan internet masih tersedia, baik untuk petugas operasional maupun untuk pimpinan BPBD untuk kebutuhan komando dan koordinasi.

"Pusdalops BPBD Bali pada intinya tetap siaga dengan memakai rumus 24,  artinya 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, BPBD tidak mengenal jam dan hari kerja serta tidak ada hari libur," ucapnya.

Rentin menambahkan, untuk "call center" yang bisa dihubungi jika terjadi kebencanaan dan/atau kegawatdaruratan pada nomor 0361-251177.

Pihaknya tetap mengimbau agar dalam suasana hening Hari Nyepi, di samping melaksanakan Catur Brata Penyepian, masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan.

"Ada yang istimewa dalam pelaksanaan tugas-tugas di saat hari raya kegamaan, jika saat Natal atau Lebaran, kami berikan izin untuk mudik kepada staf yang Nasrani dan Muslim, maka di saat Nyepi seperti sekarang ini, dengan sukarela dan penuh kesadaran staf yang Nasrani dan Muslim tersebut yang siap laksanakan tugas. Artinya dari BPBD, kami menunjukkan toleransi yang tinggi dengan kebersamaan dan kekeluargaan," kata Rentin.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019