Sampang  (ANTARA News) - Jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Sampang, Jawa Timur yang meninggal dunia di luar negeri sejak Januari hingga mimggu ketiga Februari 2019 mencapai 18 orang.

"Jumlah ini berdasarkan data sejak Januari hingga minggu ketiga Februari 2019 ini," kata Kasi Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Diskumnaker) Kabupaten Sampang, Jawa Timur Agus Sumarso di Sampang, Jumat.

Ke-18 TKI itu, bekerja di dua negara, yakni  17 orang di Malaysia dan seorang di Arab Saudi. Namun dari jumlah itu, hanya yang bekerja di Malaysia yang jenazahnya dipulangkan, sedangkan di Arab Saudi tidak.

"Hanya ada satu dari 18 TKI yang meninggal dunia ini, yang bekerja di Arab Saudi, dan jenazahnya dikebumikan di negara itu, 17 TKI lainnya dipulangkan," katanya.

Terakhir, kata dia, TKI asal Sampang yang meninggal dunia di tempat kerjanya di Malaysia adalah Satimah, asal Desa Gunung Kesan, Kecamatan Karang Penang, dan Karsa Abdul warga Desa Rabian, Kecamatan Ketapang. Keduanya meninggal karena kecelakaan kerja di negeri Jiran.

Pihak Diskumnaker Sampang mengetahui kabar itu dari Loka Pelayanan Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI) Surabaya.

"Tanggal 21 Februari kemarin, jenazahnya sudah dipulangkan dan telah tiba di rumah duka," katanya.

Menurut keterangan pihak keluarga, kata Sumarso, keduanya meninggal dunia, karena mengalami kecelakaan kerja.

Sementara itu, jumlah TKI asal Kabupaten Sampang yang meninggal dunia di tempat kerjanya di luar negeri selama 2018 sebanyak 20 orang.

Korban meninggal dunia rata-rata merupakan TKI ilegal, yakni TKI yang berangkat ke negara tujuan dengan perantara calo, bukan melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI).

Penyebab meninggalnya TKI berstatus ilegal tersebut antara lain karena sakit, dan sebagian ada yang mengalami kecelakaan kerja.

TKI yang meninggal dunia selama 2018 tersebut umumnya berasal dari wilayah utara Sampang seperti dari Kecamatan Karang Penang, Sokobanah, Omben Ketapang dan Banyuates.

Ia menjelaskan, meski ke-20 TKI itu berangkat ke luar negeri secara ilegal, akan tetapi Pemkab Sampang tetap memfasilitasi pemulangan mereka.

"Kami menyediakan ambulance gratis, untuk diantarkan ke kampung halamannya. Demikian juga dengan jumlah TKI sebanyak 17 orang yang dipulangkan karena meninggal dunia selama Januari hingga minggu ketiga Februari 2019 ini," katanya.


Baca juga: Malaysia usir 156 WNI bekerja ilegal di Sabah ke Nunukan
Baca juga: Tiga TKI Cianjur bermasalah berhasil dipulangkan dari Timur Tengah
 

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019