Banda Aceh  (ANTARA News) - Banjir  di Gampong (desa) Blang Malo, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh merendam delapan rumah warga setinggi lutut orang dewasa.

 "Banjir di Pidie terjadi dini hari tadi, sekitar pukul 2.00 WIB. Ini karena tersumbatnya saluran air, akibat hujan yang turun sepekan terakhir," ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Jumat.

Ia mengatakan, dari 40 orang yang menjadi korban itu, warga lanjut usia, anak-anak, dan perempuan mengungsi dengan menginap di rumah tetangga atau kerabat terdekat. Sedangkan para lelaki lebih memilih bertahan di rumah mereka hingga menunggu banjir surut.

"Hujan yang terjadi telah mengakibatkan meningkatnya volume air, dan membuat saluran air, seperti gorong-gorong tersendat material hingga menggenangi rumah warga," tambahnya.

Ia mengemukakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie telah melakukan koordinasi dengan berbagai unsur, seperti pemerintah desa, dan masyarakat setempat untuk melakukan gotong royong demi pembersihan material banjir.

"Kondisi terkini di lapangan, saluran air masih tersumbat. Sehingga tidak dapat berfungsi secara optimal mengalirkan ke pembuangan," tegas Dadek.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh mengatakan curah hujan tinggi beberapa hari terakhir ini sudah mulai berkurang.

"Memasuki Februari 2018, banjir dan tanah longsor akibat curah hujan yang tinggi telah berkurang," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blangbintang, Aceh, Zakaria Ahmad.

Baca juga: Banjir di Tangse Akibat Pembalakan Liar
Baca juga: Banjir putus jalan nasional Kutacane-Blangkejeren Aceh

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019