Jakarta (ANTARA News) - Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama menegaskan dukungannya terhadap partai politik berbasis massa Islam yang membela ulama dan mendukung pelaksanaan pemilu berjalan damai.

"Kami datang untuk bertukar pikiran, PAN membela ulama dan umat serta berbasis massa Islam, itu komitmen sama," kata Ketua PA 212 Slamet Maarif usai bertemu Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan di Jalan Daksa 1 nomor 10, Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan PA 212 memiliki komitmen menjaga kondusifitas perdamaian dan keamanan bangsa serta menjadikan pemilu damai dengan menguatkan partai politik berbasis Islam.

Menurut dia, banyak alumni gerakan 212 yang menjadi calon anggota legislatif dari partai politik berbasis massa Islam yang membela ulama.

Dalam kesempatan itu dia juga menyampaikan undangan untuk Zulkifli Hasan untuk menghadiri Malam Munajat 212 yang akan dilaksanakan pada Kamis (21/2) di Kawasan Monas, Jakarta.

"Kami sebagai pengarah, menitipkan undangan agar beliau hadir pada Kamis dan memberikan sambutan sebagai Ketua MPR RI," ujarnya.

Dia menjelaskan acara tersebut diadakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta dan dirinya diminta untuk menyampaikan undangan kepada beberapa tokoh termasuk kepada Zulkifli.

Slamet mengatakan tidak tahu pasti apakah calon presiden dan calon wakil presiden diundang dalam acara tersebut karena menjadi kewenangan panitia.

"Namun yang pasti, semua ketua umum partai politik diundang datang dalam acara tersebut," katanya.

Ketua GNPF Ulama, Yusuf Martak mengatakan sesuai kesepakatan dan komitmen bersama dalam ijtima ulama pertama dan kedua untuk berjuang bersama di Pilpres 2019 untuk memberikan peluang pada parpol koalisi berbasiskan Islam.

Menurut dia, perjuangan GNPF Ulama dan PA 212 bersama parpol pembela ulama akan terus berlanjut pasca-Pilpres dengan penegasan komitmen melalui perwakilan di parlemen.

Baca juga: PAN beri bantuan hukum untuk ketua PA 212

Baca juga: Ketua BTP Mania dipolisikan terkait ujaran kebencian

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019