Jakarta, (ANTARA News) - Direktur Program Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin, Aria Bima menepis tudingan bahwa calon presiden Jokowi telah menyerang sisi personal Prabowo Subianto dengan mempertanyakan kepemilikan lahan ratusan ribu hektar Ketua Umum Partai Gerindra.

"Loh itu bukan hal personal, tapi harus diketahui oleh publik. Jangan sampai hanya bisa mengkritik kepemilikan lahan asing, mengkritik pembagian sertifikat lahan adalah hal yang kecil, tapi dirinya sendiri memiliki lahan yang sangat luas yang dimiliki seorang," kata Aria usai debat capres putaran kedua di Jakarta, Minggu malam.

Aria Bima mengatakan Jokowi tidak sembarangan mempertanyakan mengenai kepemilikan lahan Prabowo itu.

"Karena Prabowo pun akhirnya mengakuinya kan," kata dia.

Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, Djoko Santoso, usai menghadiri debat capres, menyatakan tim Jokowi curang karena menyerang sisi personal Prabowo.

"Curang menyerang pribadi, menyerang perorangan. Di peraturan itu tidak boleh menyerang perorangan," kata dia.

Dalam sebuah sesi debat putaran kedua Minggu malam ini, Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyebutkan adanya lahan cukup luas milik Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di Kalimantan Timur dan Aceh.

Hal itu disampaikan Jokowi saat menanggapi Prabowo terkait pemberian konsesi lahan guna mewujudkan reforma agraria dalam Debat Capres 2019 Putaran kedua di Jakarta, Minggu malam.

"Pembagian yang saya sampaikan sebesar 2,6 juta hektare itu, agar menjadi aset produktif. Kami tidak berikan ke perusahaan yang gede-gede. Saya tahu Pak Prabowo memiliki lahan luas di Kaltim sebesar 220 ribu hektare dan di Aceh Tengah 120 ribu hektare. Saya hanya ingin sampaikan, pembagian seperti ini tidak dilakukan di masa pemerintahan saya," ujarnya.

Di akhir acara debat, dalam pernyataan pamungkas,  Prabowo Subianto mengakui jika dirinya menguasai ratusan ribu hektare lahan.

"Saya juga minta izin, tadi disinggung tanah yang katanya saya kuasai ratusan ribu di beberapa tempat. Itu benar, tapi itu hak guna usaha (HGU) itu milik negara," ujar Prabowo.

Prabowo menyebutkan karena berstatus HGU maka setiap saat negara bisa mengambilalih tanah itu. Dia mengaku ikhlas jika harus mengembalikan tanah tersebut kepada negara.

"Saya rela mengembalikan itu semua. Tapi daripada jatuh ke orang asing lebih baik saya kelola, karena saya nasionalis dan patriot, terima kasih," ujarnya.

Baca juga: Prabowo tanggapi kepemilikan atas ratusan ribu hektar tanah
Baca juga: Prabowo akui miliki kepemilikan tanah di beberapa daerah

 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019