Kuala Lumpur, (ANTARA News) - Perwakilan Khusus Kontra Terorisme Polisi Diraja Malaysia (PDRM) menangkap enam pelaku tindak terorisme selama operasi di Johor, Selangor dan Sabah pada 19 Desember 2018 hingga 28 Januari 2019.

Kepala PDRM, Irjen Pol Sri Mohamad Fuzi Bin Harun mengemukakan hal itu kepada wartawan di Kuala Lumpur, Jumat.

Fuzi mengatakan mereka yang diduga terlibat kelompok terorisme terdiri atas dua orang warga negara Malaysia dan empat warga negara asing meliputi Singapura, Bangladesh, Filipina dan Vietnam.

"Penangkapan pertama 19 Desember 2018 di Johor Bahru melibatkan seorang laki-laki pedagang warga negara Singapura berusia 48 tahun dan pelaku aktif dengan Akel Zainal, teroris warga Malaysia yang menyertai kelompok teroris di Suriah," katanya.

Dia mengatakan pelaku juga menerima arahan dari Akel Zainal untuk merekrut beberapa individu dengan tujuan melancarkan serangan terhadap bangunan di Johor Bahru.

"Penangkapan ini hasil kerja sama perwakilan khusus dengan Internal Security Departement (ISD) Singapura," katanya.

Penangkapan kedua di Klang

Selangor pada 19 Desember 2019 melibatkan seorang laki-laki warga negara Bangladesh berusia 31 tahun dan bekerja sebagai pekerja kebersihan yang dipercayai menjalankan kegiatan merekrut individu di Malaysia.

"Penangkapan ketiga pada 10 Januari 2019 Malaysia di Sepang Selangor yang melibatkan dua orang warga Malaysia masing-masing 38 tahun dan bekerja sebagai pekerja ladang di luar negeri dan keduanya telah diusir pulang ke Malaysia," katanya.

Penangkapan keempat terjadi pada 19 Januari 2019 di Kota Kinabalu Sabah melibatkan laki-laki warga Filipina berusia 21 tahun dan bekerja sebagai buruh konstruksi.

Pelaku merupakan anggota Kelompok Abu Sayyaf dan telah menyusup ke Malaysia sejak Maret 2018 secara tidak sah.

"Penangkapan kelima pada 26 Januari 2018 di Puchong Selangor melibatkan seorang laki-laki warga Vietnam. Pelaku bekerja sebagai tukang. Pelaku telah memberikan perlindungan kepada individu dari Asia Selatan. Dia dimasukkan dalam daftar merah Interpol," katanya.

Penyunting: Agus Setiawan
Baca juga: Polri-PDRM Kerja Sama Menindak Kejahatan Transnasional
 Related News: Empat tewas, 23 cedera akibat ledakan di Filipina 

Pewarta: Antara
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019