Tanjungpinang (ANTARA News) - Tim SAR gabungan menyelamatkan tiga nelayan tradisional Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, yang sempat terombang-ambing di tengah laut menggunakan kotak atau bak fiber.

Kepala Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang, Eko, di Tanjungpinang, Minggu, mengatakan, ketiga nelayan sempat terombang-ambing selama beberapa jam sebelum diselamatkan tim gabungan di sekitar perairan Pulau Nikoi dan Pulau Batu Malang, Bintan.

Tim SAR gabungan sempat mendokumentasikan detik-detik upaya penyelamatan tiga nelayan tersebut.

Dalam video berdurasi 1 menit 37 detik, tampak tiga nelayan terombang-ambing menggunakan kotak fiber berwarna biru.

Seorang nelayan duduk di atas kotak fiber, sedangkan dua nelayan lainnya memegang kotak fiber. Mereka dihantam gelombang tinggi, dengan arus yang cukup kuat.

"Ketiga nelayan berhasil diselamatkan. Semuanya dalam kondisi selamat," ujarnya.

Eko mengatakan Tim SAR gabungan menggunakan KN Bhisma untuk mencari ketiga korban.

"KN Bhisma kemudian menuju Pelabuhan Kawal dengan membawa korban," ucapnya.

Peristiwa itu bermula dari perahu yang digunakan nelayan untuk memancing ikan tenggelam. Beruntung ketiganya berhasil memegang fiber dalam upaya menyelamatkan diri.

Tiga korban itu bernama Jupri, Andi dan Ande. Jupri, warga Galang Batang menjadi tekong saat melaut.

"Ande juga warga Galang Batang, sedangkan Andi, warga kawal," ujarnya.

Baca juga: Penumpang KM Satya Kencana sempat terombang-ambing dua jam di laut

Baca juga: Seminggu terombang-ambing di laut, 76 Rohingya terdampar di Aceh

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019