Sungai Jeneberang meluap dan airnya masuk sampai ruang pompa dan ruang genset. Akibatnya, motor pompa dan genset terendam air, hal ini mengakibatkan seluruh proses produksi dan distribusi air terhenti total
Makassar, (ANTARA News) - Banjir akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan meluapnya air Sungai Jeneberang hingga merendam pemukiman warga dataran rendah Kabupaten Gowa mengakibatkan instalasi PDAM Makassar tidak dapat berproduksi, sehingga distribusi air bersih terhenti.

Direktur Teknik PDAM Kota Makassar, Kartia Bado di Makassar, Selasa, mengatakan bencana alam di Kabupaten Gowa juga dirasakan warga Makassar, salah satunya terhentinya suplai air bersih.

"Karena kejadian ini beberapa daerah di sekitar selatan dan barat kota terhenti total termasuk suplai ke seluruh kawasan Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) mati total," ujarnya.

Ia mengatakan tim teknis  sudah turun ke lokasi melakukan pemantauan dan setelah air surut pihaknya masih harus membersihkan dan mengeringkan motor-motor pompa tersebut agar dapat dioperasikan kembali.

Kartia menyatakan meluapnya Sungai Jeneberang yang mengakibatkan beberapa daerah di Kabupaten Gowa terendam banjir juga berdampak pada tidak berfungsinya salah satu instalasi PDAM Makassar, yaitu instalasi pengolahan air (IPA) IV Maccini Sombala, yang terletak di Jalan Abdul Kadir tepi Sungai Jeneberang.

Dia menyebutkan IPA Maccini Sombala berhenti beroperasi sejak terjadinya luapan air dari Sungai Jeneberang sejak Selasa siang, hingga menembus masuk ke ruang pompa dan ruang genset dengan ketinggian 50 centimeter.

"Sungai Jeneberang meluap dan airnya masuk sampai ruang pompa dan ruang genset. Akibatnya, motor pompa dan genset terendam air, hal ini mengakibatkan seluruh proses produksi dan distribusi air terhenti total," katanya.

Kartia menyatakan selama banjir terjadi, produksi air bersih PDAM Makassar tidak pernah terganggu, sampai air luapan dari Sungai Jeneberang masuk ke ruang produksi dan genset.

Menurut dia, kondisi ini baru pertama kalinya terjadi sejak instalasi tersebut didirikan puluhan tahun lalu.

Ia mengaku ketinggian air di luar prediksi, sehingga pihaknya tidak dapat berbuat banyak.

"Jadi kita tidak bisa berbuat banyak karena faktor alam, memang sudah ada informasi dari BMKG, namun di luar perkiraan kalau air bisa naik ke instalasi," katanya.

Kepala Bagian Humas PDAM Makassar Idris Tahir menyampaikan permohonan maafnya atas ketidaknyamanan yang dirasakan para pelanggan.

"Yang jelas petugas kami masih sementara melakukan pembenahan semoga produksi dan distribusi air bisa segera normal usai kejadian ini," ucapnya.

Baca juga: Air bendung naik, warga Gowa-Sulsel diingatkan waspada banjir-longsor

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019