Bandarlampung (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda mengalami enam kali kegempaan embusan sepanjang pengamatan Minggu dini hari hingga Minggu pagi.

Menurut PVNBG, dalam rilis diterima di Bandarlampung, Minggu pagi, berdasarkan laporan atas aktivitas Gunung Anak Krakatau oleh Jumono, staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau pada 13 Januari 2019, pukul 00.00 sampai dengan 06.00 WIB, visual gunung kabut 0-III dan asap kawah tidak teramati. Aktivitas kegempaan embusan sebanyak 6 kali, amplitudo 2-16 mm, durasi 15-165 detik.

Sepanjang pengamatan gunung api di dalam laut setinggi 110 meter dari permukaan laut (mdpl) ini diliputi cuaca mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 26-26 derajat Celsius, kelembapan udara 95-96 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

Kesimpulan bahwa tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level III (Siaga), sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah.

Sebelumnya Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau pada 12 Januari 2019, pukul 00.00-24.00 WIB, mencatat cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat daya. Suhu udara 25-32 derajat Celsius, kelembapan udara 0-94 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

Visual gunung jelas berkabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.

Kegempaan Tektonik Lokal sebanyak 9 kali, amplitudo 3-11 mm, S-P 4,5-5 detik, durasi 10-21 detik. Tektonik Jauh sebanyak 2 kali, amplitudo 5-19 mm, S-P 33 detik, durasi 105-132 detik.

Tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level III (Siaga), dan direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah.

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019