Ketertarikan jadi insinyur harus ditumbuhkan dan jadi insinyur itu enak.
Padang (ANTARA News) - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menilai jumlah insinyur di Indonesia belum ideal perbandingannya bila dibandingkan dengan jumlah penduduk pada saat ini sehingga pihaknya terus berupaya membangkitkan minat dan ketertarikan terhadap profesi ini.

"Saat ini jumlah insinyur di Indonesia hanya sekitar 800 ribu sedangkan idealnya dalam 1.000 penduduk ada 200 insinyur," kata Sekjen PII Teguh Haryono di Padang, Kamis.

Teguh Haryono menyampaikan hal itu pada pengambilan sumpah dan pelantikan lulusan program profesi insinyur Universitas Andalas (Unand) Padang dihadiri Rektor Unand Tafdil Husni.

Menurut dia, saat ini persepsi insinyur identik dengan sosok yang kaku dan serius sehingga generasi muda enggan jadi insinyur.

"Ketertarikan jadi insinyur harus ditumbuhkan dan jadi insinyur itu enak. Kami akan rangkul generasi muda," katanya.

Ia menilai jadi insinyur tidak sesulit yang dibayangkan karena jika bersungguh-sungguh akan bisa melewatinya.

Kemudian, PII juga terus meningkatkan kapasitas insinyur dengan meningkatkan keterampilan serta memastikan faktor keselamatan dan keamanan dalam bekerja.

Dengan keluarnya UU Insinyur, tambahnya, maka akan diberlakukan setiap orang yang melakukan praktik insinyur maka harus dilakukan oleh insinyur profesional.

"Misalnya ketika ada proyek pembangunan maka yang berhak tanda tangan adalah insinyur profesional yang sudah tersertifikasi," ujarnya.

Sementara itu, Rektor Unand Tafdil Husni menyatakan dengan telah dilantiknya lulusan profesi insinyur yang pertama maka peminat program ini akan meningkat.

Baca juga: Meningkatkan profesionalitas insinyur Indonesia
Baca juga: PII dukung insinyur Indonesia pimpin perusahaan global
Baca juga: Wapres minta insinyur Indonesia unjuk kemampuan bangun infrastruktur

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019