...peristiwa amblesan ini bukan akibat gempa bumi...
Jakarta (ANTARA News) - Pemicu amblesnya sebagian Jalan Raya Gubeng di Kota Surabaya bukan gempa bumi atau aktivitas tektonik menurut pejabat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Berdasarkan hasil analisis gelombang seismik (kegempaan) yang tercatat, diketahui bahwa peristiwa amblesan ini bukan akibat gempa bumi," kata Kepala Pusat Informasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya pada Rabu.

Berdasarkan pengamatan, menurut BMKG, kejadian amblesnya tanah sedalam 30 meter dan lebar delapan meter di jalan raya itu murni peristiwa amblesan tanah dan bukan peristiwa likuifaksi.

Rahmat mengatakan bahwa catatan kegempaan tidak menunjukkan adanya mekanisme penyesaran batuan, dan sensor kegempaan yang mendeteksi hanya satu sensor di lokasi terdekat amblesan tanah, jadi merupakan aktivitas lokal.

Berdasarkan pengamatan pada sensor kegempaan BMKG terdekat, yaitu sensor PJI (Prigen Pasuruan Jawa Indonesia), peristiwa amblesan tanah terjadi dua kali yakni pada pukul 21.41.27 WIB dan 22.30.00 WIB.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho juga mengatakan bagian jalan raya Gubeng ambles bukan karena gempa bumi.

"Jadi kalau ada yang mengatakan peristiwa tersebut akibat sesar Waru yang melintas di sana tidak betul, karena tidak ada aktivitas tektonik tapi ini adalah amblesan tanah," kata Sutopo.

"Fenomena ini adalah lebih banyak karena kesalahan konstruksi. Ke depan disarankan membentuk tim independen, Pemkot Surabaya juga agar mengevaluasi proses perizinan, mekanisme pengawasan terhadap pelaksanaan konstruksi serta perlu audit forensik terkait berbagai proyek di sekitarnya yang berpeluang menjadi pemicu terjadinya musibah," kata Sutopo.

Baca juga:
Pemkot Surabaya fokus pulihkan Jalan Raya Gubeng
Tim ahli selidiki penyebab Jalan Raya Gubeng Surabaya ambles

 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018