Yogyakarta (ANTARA News) - Menjelang hari pelaksanaan Pemilu, pada 17 April 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta terus melakukan persiapan, salah satunya mengemas kebutuhan logistik yang saat ini sudah tersedia.

"Kami sudah mulai melakukan pengemasan untuk logistik, di antaranya bilik suara dan sampul sesuai kebutuhan tiap TPS," kata Ketua KPU Kota Yogyakarta, Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Sabtu.

Seluruh kegiatan pengemasan kebutuhan logistik Pemilu 2019 tersebut dilakukan di gudang KPU Kota Yogyakarta.

Setiap TPS akan memperoleh empat bilik ditambah 43 buah sampul di antaranya sampul untuk surat suara sah, surat suara tidak sah, surat suara tidak digunakan, dan berbagai formulir, serta ditambah tinta dan segel.

Pada Pemilu 2019 di Kota Yogyakarta terdapat 1.373 TPS dengan jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap hasil perbaikan yang sudah disempurnakan sebanyak 309.595 orang.

Walaupun demikian, kata dia, tidak semua TPS akan menggunakan bilik suara baru yang terbuat dari karton kedap air karena bilik suara lama dari aluminium masih dinyatakan layak digunakan. KPU Kota Yogyakarta hanya menerima tambahan 86 unit kotak suara baru.

Alat kelengkapan TPS, di antaranya paku besi untuk mencoblos surat suara, bantalan, bolpoin, dan spidol, baru akan diterima di gudang KPU Kota Yogyakarta dari rekanan pada hari Senin (17/12).

"Kotak suara belum kami rakit," katanya.

Kotak suara pada Pemilu 2019 seluruhnya menggunakan kotak suara baru yang terbuat dari karton kedap air. Kebutuhan kotak suara di Kota Yogyakarta tercatat 7.014 buah.

Widodo mengatakan, pengemasan keperluan logistik Pemilu 2019 dilakukan bertahap agar pekerjaan tidak menumpuk menjelang Pemilu 2019 sehingga akan diketahui jika masih ada kebutuhan logistik yang perlu ditambah.

"Hasil pengemasan itu tetap akan kami simpan di gudang sembari menunggu kebutuhan logistik berupa formulir dan surat suara yang dikirim dari KPU RI," katanya.

Selama disimpan di gudang, kata dia, seluruh logistik Pemilu 2019 ditangani secara khusus karena sebagian besar terbuat dari kertas atau karton meskipun diklaim sebagai karton kedap air.

Ia mengatakan, mereka memasang palet atau papan kayu agar kotak suara tidak langsung bersentuhan dengan lantai.

Selain itu, juga dilakukan fumigasi dan penyemprotan disinfektan agar tidak ada rayap atau hama lain yang bisa merusak logistik.

Palet yang digunakan untuk menumpuk kebutuhan logistik terlebih dahulu dilapisi plastik. Dengan demikian, jika ada hama atau air, tidak langsung mengenai logistik dan terakhir ditutup menggunakan terpal.

Pewarta: Eka A Rusqiyati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018