Yogyakarta (ANTARA News) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Daerah Istimewa Yogyakarta mengajak 150 santri Pondok Pesantren Modern (PPM) Miftahunnajah mengenal potensi dan karakter bencana di Yogyakarta melalui sosialisasi dan mitigasi kebencanaan bertajuk Humanity Day.

"Sosialisasi dan mitigasi kebencanaan yang digelar di Bumi Perkemahan Kleresede Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), itu untuk kesiapsiagaan menghadapi bencana," kata penanggung jawab acara Kharis Pradana di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, sosialisasi  mitigasi kebencanaan itu termasuk tindakan evakuasi yang harus dilakukan ketika terjadi bencana.

"Alhamdulillah, anak-anak antusias selama mengikuti sosialisasi kebencanaan karena banyak pertanyaan terlontar selama sesi berlangsung. Semoga dapat menjadi bekal pengetahuan kebencanaan ke depan," katanya.

Pada sosialisasi itu, kata Kharis, program Humanity Day melatih bagaimana menghadapi bencana gempa bumi dan erupsi Gunung Merapi. Seperti diketahui, beberapa pekan terakhir Gunung Merapi mulai aktif, bahkan sudah pada status waspada level II.

Kepala PPM Miftahunnajah Muhammad Mujari mengatakan adanya sosialisasi dan mitigasi kebencanaan itu diharapkan dapat menjadi pengetahuan bagi anak-anak ketika suatu saat terjadi bencana.

Ke depan, menurut dia, sosialisasi dan mitigasi kebencanaan melalui program "Humanity Day" dapat terus dilakukan terutama di sekolah-sekolah.

Baca juga: ACT bangun 13 sumur di Gunung Kidul
 Baca juga: Antaranews dapat Anugerah Jurnalistik Kemanusiaan dari ACT

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018