Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal MPR, Ma'ruf Cahyono, mengatakan, warganet merupakan komunitas masyarakat yang strategis. "Untuk itu kita ajak mereka mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika", kata Sesjen MPR RI Ma'ruf Cahyono melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Ia katakan itu di hadapan puluhan bloger, netizen dan penggiat media sosial dari 11 provinsi. Acara yang berlangsung mulai 6-8 Desember 2018 itu mendiskusikan dan membahas mengenai implementasi Empat Pilar yang selanjutnya menjadi bahan warganet dalam tulisan atau status yang mereka unggah dalam keseharian di online. 

Tulisan atau status yang mereka unggah, dia harap, mampu menjadi penyejuk suasana di masyarakat. "Masyarakat sekarang sangat dinamis," tuturnya.

Menurut dia, apa yang dikomitmenkan mereka diakui sangat luar biasa namun dirinya menyebut lebih luar biasa apabila nilai-nilai luhur bangsa itu diimplementasikan dalam kehidupan keseharian. Untuk itu diharap sasaran dari tulisan dan status yang ada diperluas.

Diakui teknologi informasi yang ada saat ini tidak hanya disukai oleh anak muda, orang tua pun diakui juga mulai menggandrungi media tersebut.

Cahyono mempertegas mengajak warganet bersama dengan MPR untuk ikut memperkuat, merawat, dan menjaga Indonesia. "Bila warganet ikut mensosialisasikan Empat Pilar maka kedudukannya sama dengan anggota MPR", paparnya. "Mari mensosialisasikan Empat Pilar dengan maksimal," harapnya.

Ia sampaikan, MPR adalah rumah kebangsaan. Sebagai rumah bersama maka siapapun berhak menyampaikan aspirasi untuk membuat bangsa ini menjadi lebih baik.

Ia mengatakan MPR tak hanya sebagai rumah kebangsaan namun juga sebagai pengawal Pancasila.

"Tak ada bangsa yang tak punya ideologi," ujarnya. Untuk itu diharapkan kepada warganet mempublikasikan nilai-nilai Pancasila dalam tulisan atau status di online.

Diakui selama mengawal ideologi Pancasila, bangsa ini tak lepas dari pengaruh dan tekanan yang sangat luar biasa yang datang dari dalam atau luar negeri.

"Saya khawatir kalau Pancasila tak dijaga", ucapnya. "Sehingga warganet perlu menyampaikan pesan yang kuat untuk menjaga ideologi dan persatuan bangsa," kata dia. 

Bagi dia, kita harus memiliki ketahanan bangsa agar mampu mengatasi dan menghadapi perubahan jaman. Perubahan jaman yang ada harus diikuti dengan ideologi yang dinamis meski demikian tak boleh membuat kita keluar dari jati diri bangsa.


Kabiro Humas Setjen MPR Siti Fauziah yang juga hadir dalam kegiatan itu menuturkan kegiatan MPR yang melibatkan warganet telah dilakukan di berbagai kota. Selain Jakarta acara tersebut  juga digelar di Solo, Jogja, Bogor, Bandung, Lampung, Makassar, Manado, Medan, Surabaya, Malang, dan kota lainnya.


"Di akhir tahun ini kita kumpulkan leader warganet dari berbagai daerah," ujarnya. Diharap setelah mereka dibekali dengan pengetahuan Empat Pilar, mereka menularkan apa yang didapat tidak hanya kepada warganet di daerah namun juga kepada masyarakat lewat tulisan atau status.

"Mereka kami ajak untuk ikut menyosialisasikan Empat Pilar," ujarnya. "Kita sudah bersama mereka selama tiga tahun," tambahnya.

Di hadapan Cahyono, Siti Fauziah, dan warganet lain, Dila dan Surya, mendeklarasikan empat hal keputusan warganet. Empat point deklarasi itu adalah, pertama, tidak menyebarkan kandungan kabar bohong dan SARA. Kedua, bijak bermedia sosial sesuai dengan Pancasila. Ketiga, menerapkan Empat Pilar MPR dalam literasi digital. Keempat, bersatu membuat keren Indonesia dengan konten yang positif.

Pewarta: Asri M Sari
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018