Mahasiwa harus bisa melakukan kontranarasi terhadap ...
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme  (BNPT) Brigjen Pol Hamli meminta mahasiswa melakukan kontranarasi untuk melawan propaganda radikalisme dan terorisme.

"Mahasiwa harus bisa melakukan kontranarasi terhadap propaganda radikalisme yang masuk ke kampus dan bersama-sama dengan kami (BNPT) melawan hoaks, radikalisme, terorisme, baik secara daring maupun nondaring," ujar  Hamli saat memberikan kuliah kebangsaan di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, Palembang, Rabu.

Dikutip dari siaran pers, Hamli mengatakan fakta menunjukkan di Indonesia sudah banyak kampus yang terpapar radikalisme dan terorisme. Menurutku dia, hal ini harus disadari oleh mahasiswa.

Menurut perwira tinggi bintang satu Polri ini, peran aktif mahasiswa dan generasi muda membuat kontranarasi melawan propaganda radikalisme sangat penting karena sasaran propaganda itu adalah kalangan muda.

"Mahasiswa dan generasi muda pada umumnya memiliki potensi besar dalam melawan propaganda yang ingin merongrong kedamaian dan keutuhan NKRI itu. Tentunya dengan cara, gaya, dan bahasa anak muda," ujar Hamli.

Ia juga menegaskan bahwa terorisme bukan isapan jempol atau rekayasa, tapi kenyataannya memang ada. Indonesia telah mengalami serangkaian teror bom dari tahun 2000 sampai sekarang.

Menurut dia, potensi ancaman radikalisme di Indonesia sangat besar karena Indonesia terdiri atas berbagai macam agama, suku, ras, dan lain-lain. Ancaman ini harus terus direduksi, salah satunya dengan penyebaran konten positif di media sosial.

Hamli menuturkan, kelompok radikal dan terorisme biasanya menggunakan narasi-narasi untuk memengaruhi targetnya dengan mengangkat isu bahwa Islam terzalimi, Islam dipojokkan, Islam dianaktirikan. Selain itu, mereka juga suka menggunakan sentimen kepentingan asing.

"Mereka selalu membawa emosi agar kita melawan asing, pemerintah yang dianggapi menzalimi umat Islam. Ketika itu dilontarkan maka harus waspada dan harus bertanya kepada orang yang lebih tahu, tanya ke dosen, rektor, kiai, ulama, yang lebih paham," tandas Brigjen Hamli.

Baca juga: BNPT rangkul Youtubers cegah penyebaran radikalisme di medsos
Baca juga: BNPT ajak masyarakat aktif tangkal narasi radikalisme

 

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018