Jakarta (ANTARA News) - Koalisi Prabowo-Sandi meluncurkan buku pandangan strategis Prabowo Subianto berjudul "Paradoks Indonesia" dalam edisi format braille di Media Center Prabowo-Sandi di Jakarta, Jumat.

Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo mengatakan buku tersebut dirancang sejak enam bulan lalu dan memang membutuhkan waktu untuk menerjemahkan dan dicetak dalam huruf braile.

"Buku ini salah satu bentuk kepedulian Prabowo untuk membantu melayani dan mengabdi pada komunitaa disabilitas seperti tuna netra," kata Hashim di Media Center Prabowo-Sandi.

Dia menceritakan dirinya mewakili Prabowo bertemu dengan 1.200 anggota komunitas disabilitas pada beberapa waktu lalu dan mendengarkan aspirasi dari komunitas tersebut.

Hashim mengatakan saat itu dirinya menyampaikan komitmen Prabowo untuk memperhatikan kelompok disabilitas tuna netra salah satunya mendukung dibuat UU tentang Penyandang Disabilitas.

"Kami memandang kaum disabilitas adalah aset bangsa, bukan untuk dikasihani namun harus dihormati dan dibanggakan," ujarnya.

Dia menjelaskan buku tersebut merangkum semua masalah yang sedang dihadapi Indonesia seperti stunting disebabkan banyak orang miskin yang tidak mampu membeli makanan sehat.

Hashim mengaku terkejut bahwa di Indonesia sebanyak 38 persen anak mengalami penderita stunting karena pertumbuhan anak-anak dibawah standar, kerdil dan cacat otak.

Ketua Komunitas Disabilitas Indonesia, Eka Setiawan mengapresiasi diluncurkannya buku "Paradoks Indonesia" dalam huruf braile karena memudahkan kelompok disabilitas membacanya.

Dia mengajak semua pihak untuk berusaha mewujudkan bahwa tuna netra bukan berarti tuna informasi dan tuna pengetahuan.

Menurut dia, ketika kaum disabilitas difasilitasi dalam akses maka mereka bisa menjadi subjek pembangunan karena bisa membaca pengetahuan.

Baca juga: Kampanye hitam "Islam sebagai Kuda Tunggangan Politik Prabowo" serang PH
Baca juga: Prananda luncurkan buku pidato Bung Karno
Baca juga: Prabowo Subianto dihadiahi dua buku oleh Sinta Wahid

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018