Jakarta  (ANTARA News) - Tiga korban pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 yang teridentifikasi Senin sore, masing-masing akan diantar ke rumah duka yang terletak di wilayah Kalimalang, Jakarta; Surabaya, Jawa Timur; dan Sukabumi, Jawa Barat.

Tiga korban tersebut, di antaranya Shandy Johan Ramadhan (27), Deryl Fida Febrianto (22), dan Firmansyah Akbar (42).

Shandy menjadi korban pertama yang meninggalkan Rumah Sakit Polri Tingkat I Raden Said Sukanto Kramat Jati, Senin malam, dan diantar menggunakan ambulans menuju rumah duka di wilayah Duren Sawit, Kalimalang, Jakarta Timur.

Dari pantauan Antara di lokasi, keluarga Shandy terlihat ikut naik dalam mobil ambulans bersama korban. 

Dua korban lainnya, Deryl akan dibawa pulang keluarganya ke rumah duka di wilayah Simo Pomahan Baru, Surabaya.

Sementara Firmansyah akan diantar pulang ke rumah duka di wilayah Sukabumi, Jawa Barat.

Jenazah Deryl dan Firmansyah rencananya akan diantar ke rumah duka Senin malam.

Tiga jenazah itu berikut surat kematiannya telah diserahkan oleh Kepala Bidang Pelayanan RS Polri Kombes Pol Sumirat Dwiyanto ke manajemen Lion Air dan langsung diberikan ke perwakilan keluarga, Senin, pada pukul 18.30 WIB, di halaman gedung Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati.

Dalam sambutannya saat prosesi penyerahan jenazah, Kombes Pol Sumirat menyampaikan bela sungkawa dan permintaan maaf ke keluarga korban.

Kombes Pol Sumirat juga menyebut pihaknya akan membantu proses pengantaran jenazah ke rumah duka hingga pemakaman.

Hingga hari ke-15 sejak pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 jatuh di Tanjung Pakis, Karawang pada 29 Oktober, RS Polri telah mengidentifikasi dan menyerahkan 82 jenazah ke keluarga korban. 

Dari jumlah itu, 62 diantaranya berjenis kelamin laki-laki, dan 20 sisanya perempuan. 
 

Baca juga: DNA lebih bisa tersimpan lama di tulang
Baca juga: 82 penumpang Lion Air JT 610 teridentifikasi hingga hari ke-15
Baca juga: DVI Polri identifikasi 3 lagi penumpang Lion Air


 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018