Medan (ANTARA News) - Ekspor Sumatera Utara hingga September 2018 turun 4,73 persen dibandingkan periode sama tahun 2017 atau menjadi 6,597 miliar dolar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Syech Suhaimi di Medan, Kamis, mengatakan, pada triwulan III atau Januari - September, nilai ekspor Sumut sudah sebesar 6,924 miliar dolar AS.

"Penurunan devisa dari ekspor itu dampak turunnya harga ekspor komoditas khususnya minyak sawit (lemak dan minyak hewan nabati) dan karet," katanya.

Asumsi penurunan devisa dampak harga ekspor karena mengacu pada naiknya volume ekspor di periode sama.

Pada triwulan III 2017, volume ekspor sebanyak 6.667.725 ton dan di periode sama 2018 mencapai 6.988.521 ton.

Dia menyebutkan, ekspor lemak dan minyak hewan/nabati Sumut di triwulan III 2018 turun 9 persen atau menjadi 2,567 miliar dolar AS.

Sedangkan ekspor karet dan barang dari karet turun 20,65? persen atau menjadi 915,783 juta dolar AS.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia atau Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah menyebutkan, untuk karet, ekspor bukan hanya turun dari harga jual, tetapi juga volume.

Akibatnya, petani dan pengusaha karet tidak lagi semangat berbisnis komoditas itu.

Baca juga: Nilai ekspor Sumut 8,502 miliar dolar AS
Baca juga: Ekspor kopi Sumut terbesar ke Amerika Serikat
Baca juga: Ekspor karet Sumut turun 10, 80 persen

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018