Palu, 9/10 (ANTARA News) - Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Palu, Sulteng, sedang mempersiapkan kegiatan mendata jumlah imam masjid yang menjadi korban gempa dan tsunami Palu.

Ketua DMI Kota Palu Ikbal Andi Mangga, sebagaimana dilaporkan oleh Kontributor Kantor Berita Antara Muh Arsyandi di Palu, Selasa, menyampaikan bahwa DMI pusat telah meminta pendataan imam masjid yang menjadi korban gempa agar bisa diberikan santunan.

"Imam masjid yang meninggal atau luka-luka akan diurus santunannya oleh DMI pusat," kata Ikbal.

Pendataan imam masjid yang menjadi korban bencana, kata Ikbal, merupakan permintaan dari DMI Pusat.

"Saya belum bisa menentukan kapan mulai pendataannya karena saya masih cari teman- teman pengurus DMI Palu yang selamat dan memulihkan kembali mental mereka untuk ?bisa kembali aktif," katanya.

Menurut Ikbal, upaya memulihkan dan membangun kembali mental para imam dan pengelola masjid akibat gempa sangat penting dilakukan oleh semua pemangku kepentingan untuk menuju "Palu Bangkit".

DMI Palu, katanya, terlebih dulu akan mendata seluruh masjid beserta imam dan pengurus masjid dyang ada di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu.

Setelah itu, DMI Palu akan mengajukan daftar imam masjid yang meninggal atau luka-luka ke DMI pusat agar para korban diberi santunan .

DMI pusat, katanya, juga akan memberikan santunan untuk merehabilitasi atau merekonstukri masjid - masjid yang rusak atau hancur akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,4 Skala Richter di Donggala dan diikuti dengan gelombang tsunami di Palu pada Jumat (28/9) lalu.

Berdasarkan data pada Sistem Informasi Masjid (Simas) Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Jenderal Bimas Islam, Kementerian Agama RI, jumlah masjid di Kota Palu sebanyak 382 masjid.

Baca juga: Imam Masjid Raya Palu minta umat introspeksi

Pewarta: Muh Arsyandi dan Budi Setiawanto
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018