Sosok Bunda Neno Warisman selama ini terlihat lantang mengkritik ketidakadilan di negeri ini dan gelar Laksamana Muda patut disandang Bunda (Neno Warismas)."
Jantho, Aceh (ANTARA News) - Neno Warisman dianugerahi gelar kehormatan Laksamana Muda oleh pewaris Kerajaan Po Teumeurhom, Aceh Jaya, Tuanku Raja Saifullah Alalidin Riayat Syah.

Gelar kehormatan tersebut diberikan kepada Neno Warisman pada acara silaturahmi dan Deklarasi 2019 Ganti Presiden di Gedung Hj. Yusran Lampeuneurut, Aceh Besar, Provinsi Aceh, Minggu (30/9).

"Sosok Bunda Neno Warisman selama ini terlihat lantang mengkritik ketidakadilan di negeri ini dan gelar Laksamana Muda patut disandang Bunda (Neno Warismas)," kata Tuanku Raja Saifullah Alalidin Riayat Syiah usai memberikan anugerah tersebut.

Saat pemberian anugerah Laksamana Muda itu Neno Warisman dipakaikan selendang warna tembaga dan diberikan rencong khas Aceh.

Dalam orasinya mengatakan bahwa kebenaran dan keadilan sudah ditanamkan dalam diri oleh orang tuanya sejak dahulu dan sekarang ketidakadilan harus terus disuarakan demi kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Saya bersama rakyat yang selama ini tidak mendapatkan keadilan dan saya di sini ingin menyuarakan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Warisman.

Jika kebenaran telah datang, kata Neno Warisman, kebatilan mati lenyap. Hal itu sudah pasti janji Allah Swt.

Menurut dia, Ibu Kota Jakarta yang terlihat hebat sebenarnya masih didominasi orang-orang miskin. Dia bersama Relawan 2019 Ganti Presiden berkomitmen memperjuangkan hak-hak rakyat banyak.

"Orang-orang miskin masih sangat dominan di Jakarta dan kondisi ini sungguh memprihatinkan. Ke mana para pemimpin selama ini?" tanya Bunda Neno.

Saat ditanya gelar Laksanakan Muda Neno mengaku bahwa gelar tersebut belum pantas dirinya sandang karena perjuangan para pahlawan Aceh jauh lebih besar dengan apa yang dia lakukan.

"Saya merasa tidak pantas menyandang gelar ini. Kendati demikian, saya akan terus menyuarakan kebenaran hingga ajal tiba," tutur wanita yang usianya sudah lebih setengah abad itu.

Gerakan 2018 Ganti Presiden itu dihadiri sejumlah tokoh ulama, pimpinan partai pengusung pasangan Prabowo/Sandi, kecuali Ketua Partai Demokrat Aceh Nova Iriansyah. Selain itu, hadir juga Ketua Partai Aceh Muzakir Manaf.

Baca juga: Neno Warisman jadi Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga

Baca juga: NU terima aspirasi warga tolak jalan sehat Neno Warisman-Ahmad Dhani

Baca juga: IPW: Neno Warisman terancam pidana satu tahun penjara

Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018