Bogor, Jabar  (ANTARA News) - Satwa panda raksasa (Ailuropoda melanoleuca) betina bernama Hu Chun di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, merayakan hari ulang tahunnya yang ke-8 dengan membagikan hadiah kepada pengunjung.

"Pengunjung yang berulang tahun bertepatan dengan HUT Hu Chun ketiban rezeki. Mereka mendapatkan hadiah khusus berupa roti berbentuk panda, boneka panda dan beberapa cendera mata lainnya," kata Kepala Departemen   Marketing Communication (Marcom) Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Yulius H Suprihardo di Bogor, Senin.

Ia menjelaskan, Hu Chun sebenarnya tepat berusia delapan tahun pada Sabtu (8/9).  Dalam rangka HUT itu, berbagai acara digelar hingga sore hari pukul 15.00 WIB.

Selain acara bagi-bagi hadiah, sejumlah pengunjung pun ikut larut dalam suasana ulang tahun Hu Chun dengan bernyanyi.

Pada kesempatan yang sama, para pengunjung juga diberi waktu untuk menuliskan kesan dan pesan maupun ucapan pada sebuah papan yang sudah disiapkan oleh panitia.

Beragam tulisan unik  memenuhi papan tersebut, yang intinya berupa harapan Hu Chun bertambah sehat, dan kelak bisa mempunyai anak panda yang lahir di Indonesia.

Kemeriahan HUT panda Hu Chun di kandang pamer  juga diwarnai dekorasi warna warni, maupun kado berukuran jumbo, yang tampak menghiasi bagian dalam kandang, yang merupakan tempat bermain Huchun.

Indonesia, melalui TSI Cisarua mendapatkan sepasang panda yakni Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina), yang resmi tiba di Indonesia pada akhir bulan September 2017, yang merupakan program peminjaman untuk pengembangbiakan (breeding loan) antara pemerintah Indonesia dan China.

Direktur Jenderal Direktur Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ir Wiratno MSc menyatakan kepercayaan melalui program peminjaman bagi pengembangbiakan untuk konservasi panda raksasa yang diberikan oleh pemerintah China itu diharapkan menjadi salah satu awal dari berbagai kerja sama strategis antara Indonesia dan Tiongkok dalam rangka memajukan ilmu pengetahuan konservasi satwa ke depan.

Sedangkan Direktur TSI Jansen Manansang menambahkan bahwa kehadiran panda raksasa itu membuktikan kredibilitas TSI sebagai lembaga konservasi satwa, termasuk  yang "ex-situ" (di luar habitat alami).

Baca juga: Panda raksasa TSI makin diminati pengunjung
Baca juga: Populasi panda penangkaran capai 520 di seluruh dunia


 

Pewarta: Andi Jauhari
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018