"Ketiga partai politik yang bacalegnya kami coret itu, masing-masing Bacaleg dari Partai Gerindra, Partai Golkar dan dari partai Nasdem," kata Ketua KPU Pamekasan Moh Hamzah di Pamekasan, Kamis malam.
Ia menjelaskan, jumlah bacaleg dari ketiga partai yang terpaksa dicoret itu sebanyak empat orang.
Namun, Hamzah tidak menjelaskan secara rinci nama-nama bacaleg yang dicoret itu dengan dalih untuk menjaga aib mereka.
"Yang jelas, kami telah menyampaikan kepada ketiga pengurus partai itu, untuk mengganti keempat orang tersebut," katanya.
Hamzah menjelaskan, sesuai dengan ketentuan, pengajuan pengganti bacaleg yang tidak lolos administrasi mulai tanggal 4 Sampai Tanggal 10 September 2018.
"Nanti, kami akan melakukan verifikasi tentang Bacaleg pengganti itu," katanya, menjelaskan.
Sebelumnya, KPU Pamekasan mengumumkan, jumlah bacaleg yang mendaftar ke institusi penyelenggara pemilu itu sebanyak 553 orang. Mereka memperebutkan 45 kursi di DPRD Pamekasan.
Menurut Hamzah, ke-553 bacaleg itu dari 16 partai politik peserta pemilu.
Partai politik yang akan menjadi peserta pemilu pada pemilu legislatif 2019 di Kabupaten Pamekasan ini meliputi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan nomor urut 1, Partai Gerindra dengan nomor urut 2, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan nomor urut 3, Partai Golkar dengan nomor urut 4 dan Partai Nasional Demokrat dengan nomor urut 5.
Selanjutnya Partai Garura dengan nomor urut 6, Partai Berkarya dengan nomor urut 7, Perindo (9), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan nomor urut 10, PSI (11), PAN (12), Hanura (13), Partai Demokrat (14), Partai Aceh (15), Partai Sira Aceh (16), Partai Daerah Aceh (17), Partai Nanggroe Aceh (18) dan Partai Bulan Bintang (PBB) dengan nomor urut 19.
Hamzah mengatakan, dari 19 partai politik peserta pemilu yang akan digelar April 2019 itu, hanya 15 partai yang memiliki perwakilan di Pamekasan.
"Sebab, kalau Partai Aceh itu `kan khusus daerah Aceh saja. Di Pamekasan tidak ada perwakilannya," ujar Hamzah.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
