Jakarta (ANTARA News) - Sutradara muda Indonesia yang telah masuk industri film Hollywood, Livi Zheng, terus berupaya memasukkan unsur-unsur budaya Indonesia, termasuk musik gamelan, dalam pertunjukan layar lebarnya.

"Musik gemelan sebenarnya sudah dipakai menjadi musik latar di beberapa film Hollywood, seperti Avatar dan Star Trek, juga game nintendo Super Mario Bros. Tapi kita harus tetap mempromosikannya agar lebih banyak lagi masyarakat dunia yang mengetahui bahwa itu adalah musik tradisional Indonesia," kata Livi Zheng di sela kegiatan pemecahan rekor "Guinness World Record Poco-poco Dance" di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu.

Livi yang lahir di Blitar, Jawa Timur, 29 tahun yang lalu itu, mengatakan film terbarunya berjudul "Bali: Beats of Paradise" berkisah tentang musik gamelan.

Film tersebut terinspiprasi dari sebuah tulisan yang dimuat di media massa terkemuka Amerika Serikat, Los Angeles Time, yang membahas musik gamelan di film Avatar karya sutradara James Cameron.

Dalam film "Bali: Beats of Paradise", Livi menampilkan permainan gitar I Wayan Balawan asal Bali yang dikenal dengan double neck gitarnya.

"Di film ini saya juga berkolaborasi dengan artis pemenang Grammy, Judith Hill serta editor film dan musik terkenal, Norman Hollyn," kata Livi.

Ia mengharapkan "Bali: Beats of Paradise" tayang perdana pada Oktober 2018 di Amerika Serikat.

Menurut Livi, ada banyak cara mempromosikan Indonesia kepada masyarakat dunia, salah satunya melalui film, musik, dan kegiatan-kegiatan budaya.

"Saya bangga menjadi orang Indonesia. Indonesia itu menakjubkan. Kita punya 17.000 pulau dan ratusan suku yang hidup dalam keharmonisan," katanya.

Dia menambahkan bahwa selain gamelan, tari Poco-Poco asal Sulawesi Utara juga harus dipromosikan ke dunia internasional karena bagian dari kekayaan budaya Indonesia.

Kegiatan pemecahan rekor tari Poco-Poco melibatkan 65.000 peserta, yang terdiri atas anggota TNI, Polri, kementerian dan lembaga, pelajar, perwakilan lintas agama, dan masyarakat umum.

Guinness World Records pun mengirim langsung staf senior mereka, Paulina Sapinska, dari kantor pusatnya di London, Inggris sebagai juri beserta sejumlah pengurus untuk mengawasi langsung upaya pemecahan rekor dunia itu.

Upaya pemecahan rekor dunia senam Poco-Poco tersebut juga bertujuan mempromosikan Asian Games 2018. Tarian tradisional asal Sulawesi Utara itu akan dipertunjukkan pada pembukaan Asian Games 2018 pada 18 Agustus.

Usai kegiatan senam tersebut, Livi Zheng menerima penghargaa dari Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai Duta Untuk Promosi Tradisional di Amerika Serikat/Pemuda Hebat (diaspora yang mengguncang dunia). 

Baca juga: Livi Zheng bermain angklung Kartini di AS

Baca juga: 65.000 orang berupaya cetak rekor dunia poco-poco

Pewarta: Libertina W. Ambari
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018