Bengkalis  (ANTARA News) - Sebanyak 120 warga binaan lembaga pemasyarakatan Kelas II A Bengkalis, Riau, melakukan senam poco-poco untuk ikut memecahkan rekor dunia di acara The Poco-Poco Dance Guinness World Records (GWR) 2018.

Bersama dengan 65.000 orang di seluruh Indonesia, warga binaan pemasyarakatan Bengkalis yang dilatih oleh instruktur senam Pemkab Bengkalis Wansyafrida, melakukan tarian khas Sulawesi Utara ini tepat pukul 06.49 WIB dan disiarkan secara langsung (live streaming) dan terkoneksi dengan senam poco-poco yang dilakukan di Monas, Jakarta.

"Alhamdulillah, meski tak sampai sepuluh menit, namun tampilan para warga binaan Lapas Kelas II A Bengkalis, tetap memukau dan bersemangat ikut serta memecahkan rekor senam poco-poco" ungkap instruktur senam, Wan Syafrida, Minggu.

Awalnya, saat mulai mengajar senam para warga binaan di Lapas Kelas II A Bengkalis, ia merasa khawatir bahwa mereka akan berperi laku menyeramkan dan sulit diatur.

Tetapi ternyata, lanjut dia, selama ia mengajar, warga binaan tampak kompak dan senang diatur.

Dikatakannya, untuk tampil maksimal, 120 warga binaan ini dilatih selama 15 hari, mulai hari Senin hingga Sabtu dari pukul 08.00 hingga 10.00 WIB.

"Alhamdulillah, dengan latihan berdurasi 30 jam, selama 15 hari, teman-teman warga binaan bisa tampil maksimal," ungkap Wan Syafrida.

Kepala Lapas Kelas II A Bengkalis, Agus Priatiatno, mengaku bersyukur atas terselenggaranya kegiatan ini.

Menurutnya, kegiatan ini selain sebagai arahan dari pimpinan pusat, juga untuk menggalakkan lagi olahraga di lingkungan warga binaan lapas kelas II A Bengkalis.

"Ini untuk menyehatkan pikirannya, jasmaninya dan rohaninya, sehingga warga binaan ini bisa juga berkegiatan seperti masyarakat di luar lapas, " kata Kalapas.
 

Baca juga: Jalanan Jakarta semarak saat aksi pemecahan rekor poco-poco
Baca juga: Narapidana se-Indonesia pecahkan Rekor Dunia Poco-Poco

Pewarta: Abdul Razak dan Alfisnardo
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018