Jakarta (ANTARA News) - Mengaku tertarik pada politik sejak berusia 20-an, namun ketika itu ia masih disibukkan dengan kegiatan seabrek di dunia hiburan, kini penyanyi Nafa Urbach benar-benar terjun ke dunia politik.

"Memang sudah waktunya, aku sudah puas syuting, sudah 20 tahun," kata Nafa pada ANTARA News melalui sambungan telepon, Senin.

Pemilik nama lengkap Nafa Indira Urbach itu mulai aktif di dunia hiburan sebagai penyanyi pada pertengahan 90-an. Pesohor 38 tahun itu juga sudah membintangi deretan sinetron dalam kurun dua dekade.

Kasus komentar berbau pedofilia terhadap putrinya di media sosial membuatnya semakin peduli terhadap isu anak dan perempuan. 

Setelah bekerjasama dengan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia sampai lembaga pemberdayaan perempuan, Nafa jadi mengetahui data permasalahan yang menimpa anak serta perempuan, meliputi perdagangan manusia, pelecehan anak sampai pernikahan dini.

Ibu dari seorang anak itu ingin ikut andil membantu mengatasi masalah tersebut.

"Kendaraan yang bisa menjangkau itu adalah partai politik," ujar Nafa yang bergabung dengan partai Nasional Demokrat (NasDem).

"Aku pilih partai yang sesuai visi misiku," kata Nafa yang sedang berada di Jawa Tengah saat dihubungi.

Dia akan maju sebagai bakal calon legislatif di daerah pemilihan Jawa Tengah VI yang mencakup Purworejo, Wonosobo, Magelang, Temanggung dan Magelang. 

Kebetulan, Magelang adalah kota kelahirannya, tempat ia menetap sebelum pindah ke Jakarta saat beranjak remaja.

"Aku lagi pulang kampung, sekalian silaturahmi," kata Nafa yang juga sedang bersosialisasi di sana, serta mengenal lebih dekat daerah tersebut lengkap dengan permasalahan yang harus diselesaikan.

Menurut Nafa, modal terbesar yang harus dimiliki seorang legislator adalah hati tulus untuk melayani masyarakat. 

Pendidikan juga penting, tetapi itu tak bisa hanya didapat di ruang kelas, tapi dari interaksi dengan orang-orang. 

"Hati dulu, skill bisa (diasah) seiring berjalannya waktu," kata Nafa yang berencana menimba ilmu hukum

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018