Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan penggantian Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dilakukan antara lain untuk mendukung penataan aset.

"Jadi salah satu keinginan kita terutama adalah soal penataan aset. Jakarta ini, PR terbesar dari BPK kemarin adalah pengelolaan aset. Nah sekarang kita Alhamdulillah mendapatkan seorang Dirut yang punya pengalaman di bidang pengelolaan aset yang baik," kata Anies di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu, mengenai penetapan Dwi Wahyu Daryoto sebagai Direktur Utama PT Jakpro untuk menggantikan Satya Heragandhi.

"Beliau pernah mengelola aset di Pertamina, pernah memimpin di BWC (Bilodeau Wells & Company), salah satu perusahaan konsultan akutansi yang terbaik di dunia. Jadi seorang yang punya track record amat baik," kata Anies tentang Dwi, yang pernah menjabat sebagai Direktur SDM dan Direktur Manajemen Aset PT Pertamina.

Ia menekankan bahwa selanjutnya penugasan Satya juga tidak akan jauh dari Light Rail Transit (LRT). "Karena Satya yang selama ini membantu LRT," katanya.

"Karena itu tugasnya Beliau yang baru seputar LRT. Tapi apa nama posnya, nanti sesudah diumumkan resmi. Pak Satya nanti konsentrasi di LRT Jakarta. Bukan di Jakpro tapi di PT LRT jadi fokus," kata Anies.

Baca juga: Kemenhub tak permasalahkan pencopotan Dirut Jakpro
 

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018