Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menerjunkan Tim Reaksi Cepat Tindak (Respatti) melakukan penyisiran di Stasiun Pasar Turi Surabaya untuk mengantisipasi tindakan terorisme.

"Penyisiran ini kami lakukan untuk mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan. Apalagi kemarin di Bangil, Pasuruan, ada aksi terorisme peledakan bom," ujar Ketua Tim Respatti Polrestabes Surabaya Inspektur Polisi Dua Ardian Wahyudi kepada wartawan di sela melakukan penyisiran, Jumat petang.

Dia mengatakan aksi terorisme di Desa Gempeng, Bangil, Pasuruan, kemarin menjadi perhatian serius pihak kepolisian, sehingga perlu mengintensifkan pengamanan dengan melakukan razi, patroli maupun penyisiran.

Aksi terorisme itu melukai seorang anak kecil di sebuah rumah kontrakan Perumahan Arbain, Desa Gempeng, Bangil, Pasuruan. Warga sekitar yang mendengar dua kali ledakan kemudian melihat seseorang keluar dari rumah itu dengan menggendong tas ransel.

Polisi telah mengantongi identitas pelaku berinisial ABD, yang hingga kini dinyatakan masih dalam pengejaran.

Hari ini Tim Respatti Polrestabes Surabaya menyisir seluruh area Stasiun Pasar Turi Surabaya, di antaranya melakukan pengecekan barang-barang bawaan para penumpang, termasuk memeriksa di dalam gerbong kereta api.

Penyisiran tersebut tidak menemukan barang-barang atau sesuatu yang mencurigakan.

Namun begitu, Ardian mengatakan, kegiatan razia dan penyisiran seperti ini akan terus diintensifkan sebagai langkah antisipasi terjadinya tindak kejahatan.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018