Jakarta (ANTARA News) - Toyota Indonesia menyediakan 12 unit mobil listrik dalam program Penelitian dan Studi Komprehensif Kendaraan Elektrifikasi kepada Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin RI) dan enam Universitas di Indonesia.

Secara total, Toyota Indonesia melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Toyota-Astra Motor (TAM) menyediakan 18 kendaraan antara lain12 mobil listrik yaitu 6 Toyota Prius dan 6 Toyota Prius Prime (Plug-in Hybrid), serta 6 unit Corolla Altis (kendaraan konvensional).

Toyota Indonesia juga membangun 6 unit stasiun pengisian level 2 (4 jam pengisian, 3.500 watt) serta menyediakan asistensi teknik dalam kegiatan Penelitian dan Studi Komprehensif Kendaraan Elektrifikasi.

"Kami mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Perindustrian RI karena telah memberikan kesempatan kepada Toyota untuk berpartisipasi dalam studi pengembangan kendaraan elektrifikasi di Indonesia," ujar Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono di Jakarta, Rabu.

"Dalam riset ini kami memberikan dukungan berbentuk penyediaan alat berupa kendaraan, data logger, charger, dan asistensi lainnya yang dapat dipergunaan oleh para peneliti dari universitas-universitas di Indonesia," kata Warih.

"Kami berharap dukungan yang kami berikan ini dapat membantu pemetaan kondisi dan kebutuhan riil pelanggan, termasuk kesiapan dan tantangan dalam mengembangkan industri dan infrastruktur kendaraan elektrifikasi di Indonesia sesuai arahan Kementerian Perindustrian RI," jelas Warih.

Baca juga: Kemenperin gandeng Toyota dan universitas riset teknologi mobil listrik

Penelitian dan Studi Komprehensif Kendaraan Elektrifikasi merupakan upaya untuk memahami secara lebih menyeluruh terkait aspek-aspek yang memengaruhi pengembangan kendaraan elektrifikasi di Indonesia, terutama mengenai preferensi konsumen, industri termasuk rantai pasok serta kebutuhan infrastruktur pendukung.

Peneliti dari tiga universitas di Indonesia yaitu UI, ITB, UGM pada tahap pertama akan menggunakan 12 unit kendaraan elektrifikasi dan 6 unit kendaraan konvensional yang disediakan oleh Toyota Indonesia.

Mereka akan mempelajari aspek teknikal yaitu jarak tempuh, emisi, infrastruktur, dan kenyamanan pelanggan melalui pelacakan data dalam penggunaan sehari-hari mobil-mobil tersebut di tiga kota besar yaitu Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta selama periode 3 bulan.
 
undefined. Toyota Prius Hybrid yang akan digunakan untuk riset bersama oleh Kementerian Perindustrian dan enam perguruan tinggi di Indonesia. (ANTARA News/Alviansyah P)


Pada tahap berikutnya peneliti dari UNS, ITS dan Udayana juga akan melakukan rangkaian studi yang sama dengan tujuan agar data yang diperoleh lebih beragam dan komprehensif.

Nantinya, data-data yang terkumpul akan dianalisa dan disimpulkan untuk menjadi referensi bagi Kemenperin RI. Selain itu, studi juga akan mempelajari mengenai rantai pasok industri termasuk kebutuhan ketenagakerjaan.

"Kami berharap studi komprehensif ini bisa membantu dalam meningkatkan kesadartahuan masyarakat terhadap teknologi kendaraan elektrifikasi serta peningkatan kesiapan sumber daya manusia terutama para engineer lokal untuk mempersiapkan era baru industri otomotif Indonesia yang berorientasi pada teknologi tinggi dan ramah lingkungan," ujar President Director TAM Yoshihiro Nakata.

Beragam pilihan teknologi elektrifikasi yang dikembangkan oleh Toyota adalah dengan tujuan untuk memberikan kenyamanan yang terbaik bagi konsumen Toyota dimanapun berada sehingga kendaraan elektrifikasi mudah diterima dan dengan demikian berkembang popularitasnya.

Baca juga: Kemenperin usulkan tax holiday untuk pengembangan baterai mobil listrik

Baca juga: Porsche beli saham perusahaan mobil sport listrik Kroasia

Baca juga: Taycan, nama mobil listik Porsche calon pesaing Tesla
Pewarta:
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018