Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pondok pesantren berpotensi menciptakan wirausaha baru serta menumbuhkan sektor industri kecil dan menengah (IKM).

"Pondok pesantren berpotensi menciptakan wirausaha baru dan menumbuhkan sektor industri kecil dan menengah," kata Airlangga dalam peluncuran program penumbuhan wirausaha baru yang diikuti 1.000 santri pondok pesantren Muhammadiyah Hj Nuriyah Shabran di GOR Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagaimana keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Airlangga mengatakan pondok pesantren yang memiliki banyak santri muda yang berintegritas dan tangguh, memiliki peran penting dalam pembangunan perekonomian nasional di masa depan.

Selain itu, kata dia, pondok pesantren juga berperan strategis dalam mendukung pertumbuhan industri terutama dalam revolusi industri keempat atau industry 4.0.

"Pondok pesantren dapat menjadi agent of development sumber daya manusia di pedesaan," jelas dia.

Pada kesempatan itu, Airlangga juga memberikan kuliah umum di depan 1.500 mahasiswa Muhammadiyah Surakarta dengan tema "Pondok Pesantren di Era Perkembangan Teknologi".

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menurut Airlangga, sangat tepat menjadi salah satu institusi pendidikan yang akan menjadi penerus informasi terhadap perkembangan teknologi terbaru ke jenjang institusi pendidikan yang lain.

"UMS saya rasa kampus yang tepat buat estafet menginformasikan perkembangan teknologi ke jenjang pendidikan dibawahnya," ucap Airlangga.

Sementara itu rektor UMS Sofyan Anief mengapresiasi kegiatan santripreneur yang digagas Kementerian Perindustrian dengan memberikan sejumlah fasilitas dan peralatan pendukung seperti mesin produksi roti dan pengelasan kepada dua pondok pesantren di UMS.

"Program Santripreneur sesuai dengan kurikulum pondok pesantren di Muhammadiyah," jelas Sofyan.

Menurut Sofyan di UMS, para santri tidak hanya diajarkan mengenai pendidikan agama namun juga terkait program kewirausahaan agar dapat mandiri ketika lulus nanti.
 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018