Pekanbaru (ANTARA News) - Bulan Karunia Rudianti, bocah kelas 3 sekolah dasar yang lahir tanpa kaki di Kota Pekanbaru, akhirnya bisa bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo disela kunjungan kerja presiden yang padat di Provinsi Riau, Rabu.

Keduanya bertemu usai Presiden selesai menghadiri acara Nahdlatul Ulama di Masjid Agung An-nur, Pekanbaru. Orang nomor satu di Republik Indonesia tersebut sempat membaca surat berisi tulisan tangan Bulan yang ditujukan padanya, ketika anak itu berharap mendapat hadiah kursi roda. Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemudian menandatangani surat itu, dan memberikan nasihat agar Bulan terus berjuang di dalam hidupnya.

"Kamu anak pintar, saya tahu kamu pasti rajin dan pintar. Teruslan belajar dan lanjutkan pendidikanmu," pesan Presiden Jokowi untuk Bulan.

Bulan yang saat pertemuan itu ditemani oleh ibunya dan Ketua Lembaga Bantuan dan Peduli Anak Riau (LBPAR) Rosmaini, terlihat tersenyum mendengar nasihat dari Presiden Jokowi. Bulan mengatakan sangat senang akhirnya bisa bertemu karena ia ingin mengucapkan terima kasih secara langsung kepada Presiden yang telah mengabulkan permintaannya, yakni sebuah kursi roda baru.

"Rasanya senang sekali. Terima kasih buat Bapak Presiden Jokowi untuk kursi rodanya. Semoga bapa bisa terus jadi Presiden Republik Indonesia," kata Bulan.

Bulan adalah anak ketiga dari pasangan Purwanti dan Rudi Arifin. Ia lahir pada 7 Juli 2007 dalam keadaan tanpa kaki karena diduga terserang virus tokso saat kandungan ibunya berusia delapan bulan. Meski hidup tanpa kaki, Bulan terus berusaha bisa bersekolah di SD umum dengan anak-anak normal lainnya.

Pada bulan Maret lalu, surat yang ditulis Bulan tentang permintaan kursi roda dari Presiden Jokowi tersebar luas dan "viral" di media sosial sehingga memunculkan simpati dari masyarakat.

Ketika menulis surat itu, Bulan sebenarnya sudah memiliki kursi roda namun sudah mulai kekecilan dan diletakkan di sekolahnya untuk belajar setiap hari. Sementara itu, ketika di rumah Bulan tidak ada kursi roda dan beraktivitas dengan menopang badannya sendiri. Terkadang ia menggunakan papan luncur (skateboard) ketika bermain di luar rumah.

"Alhamdulillah, akhirnya Bulan bisa bertemu langsung dengan Presiden. Sebenarnya, pernah Presiden ingin bertemu dengan Bulan di (Istana) Bogor beberapa waktu lalu, tapi batal," kata Purwanti, ibunda Bulan.

Ia mengatakan, Protokoler Kepresidenan awalnya ingin mempertemukan Bulan dengan Presiden Jokowi pada saat Rakernas Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Namun, rencana pertemuan itu kembali gagal karena Presiden Jokowi tidak jadi datang ke Rakernas Hanura.

Meski begitu, pada acara tersebut Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO), mengatakan Bulan didaulat menjadi anak angkat Partai Hanura dan akan menerima bantuan biaya pendidikan atau beasiswa. "Pak OSO yang mengatakan langsung, ananda Bulan Karunia adalah anak angkat Partai Hanura yang akan mendapat beasiswa sampai kuliah," kata Purwanti menirukan perkataan OSO.

Pewarta: Febrianto Budi Anggoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018