Pemulihan ekosistem di Ranu Pani menjadi sangat penting, sehingga diharapkan keterlibatan semua pihak untuk membersihkan gulma Salvinia dari permukaan danau yang berada di kaki Gunung Semeru itu."
Lumajang, 29/4 (ANTARA News) - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger (TNBTS) bersama relawan pecinta lingkungan membersihkan gulma Salvinia Molesta atau yang dikenal dengan sebutan kiambang di Desa Ranu Pani yang berada di lereng Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu.

TNBTS bersama Komunitas Gimbal Alas dan Saver mengajak masyarakat luas yang juga pecinta lingkungan untuk berpartisipasi secara sukarela bergotong royong ikut membersihkan Ranu Pani dari tanaman gulma Salvinia Molesta melalui kegiatan bertema "Berpacu Menyelamatkan Ranu Pani di Kaki Semeru".

"Salvinia merupakan jenis invasif asing yang berasal dari Amerika Selatan dan tumbuhan tersebut menutup seluruh permukaan Ranu (danau) Pani yang berada di kaki Gunung Semeru," kata Kepala Balai Besar TNBTS John Kenedie di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Menurutnya persoalan Ranu Pani harus menjadi perhatian para pihak baik pemerintah daerah, kementerian terkait serta masyarakat luas untuk membersihkan gulma tersebut, sehingga pihaknya bersama relawan mengajak masyarakat untuk membersihkan Ranu Pani dari gulma Salvinia.

"Pembersihan itu dilakukan dengan cara manual yakni mengambil gulma itu langsung dengan tangan, menggunakan garpu sampah dari bambu dan sebagainya, agar permukaan Ranu Pani tidak lagi tertutup Salvinia," katanya.

Dengan peralatan manual dan pelibatan masyarakat tersebut, lanjut dia, gulma Salvinia berhasil dibersihkan dari permukaan Ranu Pani mencapai sekitar 50 persen karena dengan alat manual itu terbukti efektif dibandingkan dengan menggunakan alat katrol atau alat mekanis lainnya yang memakan biaya lebih besar.

Sebenarnya upaya pembersihan Ranu Pani dari salvinia juga sudah dilakukan pada tahun 2017, namun tidak dapat teratasi karena masif dan cepatnya pertumbuhan gulma salvinia tersebut di permukaan Ranu Pani.

"Setelah dilakukan kegiatan pembersihan salvinia secara mandiri dan kegiatan bersama dengan mitra/masyarakat lainnya, maka TNBTS juga menyiapkan kegiatan pengendalian salvinia dengan konsep patroli seputaran Ranu Pani yang akan dilakukan secara kontinyu setiap dua bulan sekali," tuturnya.

Patroli tersebut untuk memantau perkembangan dan dinamika, sekaligus membersihkan jika masih terdapat sisa-sisa Salvinia dan untuk memastikan kondisi Ranu Pani bebas Salvinia pascapemulihan ekosistem tersebut.

Selain aksi di lapangan, lanjut dia, saat ini TNBTS sedang menyusun rencana pemulihan ekosistem Ranu Pani yang akan menjadi pedoman dalam penanganan pemulihan ekosistem Ranu Pani karena tidak hanya gulma Salvinia Molesta, namun terjadi pendangkalan di Ranu Pani karena aktivitas pembuangan pertanian yang bermuara ke danau tersebut.

Sementara Kepala Resort Ranupani Agung Siswoyo mengatakan gulma Salvinia tersebut luasnya mencapai 5 hektare, sehingga upaya pembersihan Ranu Pani dari gulma itu terus dilakukan secara bertahap.

"Pemulihan ekosistem di Ranu Pani menjadi sangat penting, sehingga diharapkan keterlibatan semua pihak untuk membersihkan gulma Salvinia dari permukaan danau yang berada di kaki Gunung Semeru itu," katanya.

Ia mengatakan kegiatan pembersihan gulma tersebut tidak hanya berhenti dalam kegiatan yang dilakukan secara resmi, namun akan terus digelorakan sampai dengan permukaan Ranu Pani bersih 100 persen dari gangguan Salvinia.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018