Jakarta (ANTARA News) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berharap tidak ada partai pendukung pemerintah yang menarik diri setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kandidat calon wakil presiden pendampingnya untuk pemilihan umum 2019.

"Saya harap partai pendukung tidak menarik diri setelah Pak Jokowi tentukan cawapres," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Ahmad Basarah usai menghadiri Harlah ke-84 GP Ansor di Jakarta, Selasa (24/4) malam.

Wakil Ketua MPR itu mengatakan banyak bahwa ada spektrum kerja sama luas bagi partai-partai yang kadernya tidak menjadi calon wakil presiden untuk Jokowi.

"Banyak spektrum kerja sama yang bisa dilakukan, baik di DPR, MPR, kementerian, dan lain sebagainya," ujar Basarah.

Sebelumnya Ketua Umum PKB Muhaimin  Iskandar mengatakan akan patah hati kalau tidak terpilih menjadi cawapres Jokowi. Politikus yang biasa disapa Cak Imin tersebut telah membangun sejumlah posko pendukung, salah satunya posko JOIN yang merupakan kepanjangan dari Jokowi-Muhaimin.

Basarah mengatakan berdasarkan pembicaraannya dengan Cak Imin, dia optimistis PKB tetap akan mendukung Jokowi setelah keputusan final mengenai calon wakil presiden.

"Dalam beberapa kali pertemuan saya dengan Cak Imin, saya cukup optimistis the end of decision PKB tetap akan ke Pak Jokowi. Tapi kita tentu menghormati keputusan apapun dari PKB," jelas Basarah.

Basarah memandang langkah politik Muhaimin mendirikan posko dukungan sebagai fase lumrah yang mesti dilalui dalam upaya memeroleh tiket menjadi cawapres Jokowi.

Sementara Ketua Umum PPP Romahurmuziy dalam acara yang sama mengatakan alih-alih khawatir ada partai pendukung Jokowi yang menarik diri, malah optimistis akan ada tiga partai tambahan, di luar partai baru, yang bakal mendeklarasikan dukungan bagi Jokowi.

Lima partai lama yang telah mendukung Jokowi adalah Nasdem, Golkar, PPP Hanura, Nasdem, PDIP.

"Kalau hari ini hanya lima, saya meyakini pada saatnya nanti akan ada delapan partai politik yang mengusung pak Jokowi. Saya memiliki optimisme, kalau beberapa waktu yang lalu saya katakan ada dua parpol akan bergabung, saya kira dua parpol ini hanya soal waktu, tapi satu parpol lagi tidak akan banyak pilihan yang tersisa sehingga akan bergabung juga," ungkap Romahurmuziy.

Baca juga:
Golkar serahkan pilihan cawapres ke Jokowi
Jokowi masih godok nama-nama cawapres 2019

 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018