Kediri, Jawa Timur (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menegaskan, PKB semakin percaya diri bisa memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim dan semakin siap menjelang Pemilu Presiden 2019 karena hasil survei menunjukkan naik terus.

"Alhmadulillah survei naik terus. Saya akan berusaha sekuat tenaga, semua kekuatan NU (Nahdlatul Ulama), pesantren, alim ulama, jamaah-jamaah, `Ahlu sunnah wal jamaah` kompak bersatu," katanya saat hadir dalam acara koordinasi bersama dengan Ketua Umum DPP PKB di PP Al-Amin, Lingkungan Ngasinan, Kelurahan Rejomulyo, Kota Kediri, Senin sore.

Data survei Media Survei Nasional (Median) terbaru yang dirilis awal April 2018 menunjukkan PKB menempati peringkat 4 dari sisi elektabilitas setelah PDIP, Gerindra, dan Golkar dengan perolehan suara 8,5 persen.

Dari hasil survei Median, PDIP masih pada urutan pertama dengan 21,1 persen dan Gerindra 15,0 persen. Selanjutnya, Golkar 9,3 persen, PKB 8,5 persen, Partai Demokrat 8,1 persen, PPP 3,6 persen, PKS 2,9 persen, NasDem 2,4 persen, PAN 2,0 persen dan Hanura 0,7 persen.

Survei dilakukan pada 24 Maret sampai 6 April 2018. Sampel survei sebanyak 1.200 responden. "Margin of error" kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Cak Imin, sebutan akrab Muhaimin Iskandar, mengatakan rapat tersebut sengaja digelar. Selain membahas pemenangan pasangan Pilkada Kota Kediri, Aizzudin-Sujono Teguh Widjaya, juga pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno, dan membahas Pemilu Presiden 2019.

Ia mengaku, hingga kini PKB masih yakin bisa menggandeng PDIP, dengan Joko Widodo sebagai calon Presiden di Pemilu Presiden 2019. Namun, PKB juga masih menjalin komunikasi dengan sejumlah partai lainnya untuk bersama-sama merapatkan barisan.

Cak Imin mengakui hingga kini belum memutuskan membuat poros baru menyongsong Pemilu Presiden 2019. Hingga kini, PKB masih berkomitmen kuat, agar bisa bersama-sama dengan Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019.

"Poros baru agak sulit, tapi politik. Namanya politik tidak ada yang tidak mungkin, karena politik itu seni kemungkinann. Kami juga akan melihat perkembangan, yang pro-Jokowi dan yang tidak pro saya ajak bicara," kata Cak Imin.

 

Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko/ Asmaul Chusna
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018