Banda Aceh, Aceh (ANTARA News) - Sensor modis yang terpasang pada kedua satelit, yakni Terra dan Aqua, mendeteksi lima titik panas berada di Provinsi Aceh.

"Pagi ini, kembali terpantau lima titik panas di Aceh," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh, Zakaria Ahmad, di Aceh Besar, Rabu.

Kelima titik panas itu, lanjutnya, kembali terdeteksi satelit. Setelah sebelumnya, Selasa (10/4), juga terpantau berada di lokasi yang sama, yakni dua kabupaten di Aceh.

Sebanyak empat titik panas di antaranya terkonsentrasi di daerah dataran tinggi, yakni Aceh wilayah Tengah merupakan penghasil kopi jenis arabika dan robusta Kabupaten Bener Meriah.

Di kabupaten penghasil kopi dengan kualitas ekspor, titik panas tersebar pada tiga kecamatan yakni Bandar dua titik, Permata dan Syiah Utama berbagi masing-masing satu titik.

Sisanya satu titik panas lagi terdeteksi di Kabupaten Aceh Utara, tepatnya Kecamtatan Simpang Keuramat yang memiliki tingkat kepercayaan 56 persen.

"Empat titik di Bener Meriah, dua titik panas di antaranya berada di Bandar, patut diduga sebagai titik api. Karena miliki tingkat kepercayaan 81 persen dan 89 persen," jelasnya.

"Sedangkan satu titik di Syiah Utama, merupakan titik api yang telah terjadi kebakaran hutan atau lahan di kecamatan itu. Tingkat kepercayaan menunjukkan 100 persen" kata Ahmad.

Pemerintah Aceh hingga kini belum memiliki rencana membentuk tim pengendalian kebakaran hutan dan lahan demi mencegah terjadi kebakaran terutama di lahan bergambut.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018