Ankara (ANTARA News) - Seorang pria bersenjata, Kamis, menembak hingga tewas empat akademisi Turki, yang dianggapnya sebagai pendukung seorang ulama Muslim yang dituduh pemerintah sebagai dalang percobaan kudeta pada 2016, kata rektor.

Kantor berita negara Anadolu mengatakan polisi telah menahan pria bersenjata tersebut di Universitas Osmangazi di kota Eskisehir di dekat ibu kota negara, Ankara.

Seorang wartawan Anadolu mengatakan kepada stasiun televisi CNN Turk bahwa pria tersebut menyerahkan diri dan tidak berusaha kabur.

Rektor Universitas Osmangazi Hasan Gonen mengatakan si pria bersenjata pernah bekerja sebagai peneliti di lembaga tersebut. Pada Kamis, pria itu menembak hingga tewas asisten dekan, sekretaris fakultas, seorang dosen dan seorang anggota staf fakultas bidang pendidikan.

Menurut keyakinan Gonen, si penyerang mengincar sang dekan, yang pada saat kejadian tidak berada di gedung itu, ketika ia memasuki gedung fakultas pendidikan dan kemudian melancarkan tembakan.

"Orang ini (si penembak, red) menyatakan bahwa beberapa orang di universitas ini adalah anggota FETO dan dia menyatakan hal yang sama (sebelumnya) di pengadilan," kata Gonen.

FETO dikatakannya adalah jaringan ulama Turki yang tinggal di Amerika Serikat, Fethulleh Gulen.

Pemerintah Turki menuduh Gulen, yang hidup mengasingkan diri di Pennsylvania, AS, sejak 1999, merupakan sosok yang menggerakkan percobaan kudeta pada Juli 2016 oleh sebagian kalangan di Angkatan Bersenjata untuk menggulingkan Presiden Tayyip Erdogan.

Lebih dari 250 orang tewas dalam kudeta yang gagal itu.

Gulen membantah terlibat dalam percobaan kudeta tersebut.

Gonen mengatakan bahwa pihak berwenang sedang menyelidiki pernyataan sang penyerang sebelum penembakan pada Kamis terjadi, demikian Reuters.

(T008/C003)

Pewarta: SYSTEM
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018